Bisa jadi untuk beberapa di antara kita, kata aset tidur masih terdengar baru dan tidak familiar. Aset tidur merupakan sesuatu yang tak bisa dimanfaatkan atau sudah tidak bernilai guna.
Walau demikian, itu belum tentu sia-sia. Kadang-kadang sang pemilik aset tersebut tak paham bagaimana mengatur dengan baik untuk mendapatkan manfaat bagi diri sendiri atau memberikan keuntungan kepada banyak orang perusahaan Untuk informasi yang lebih rinci, tinjauan ini akan memberikan penjabaran lebih lanjut tentang aspek-aspet tidur.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan, aset tidur adalah aset yang tidak dapat digunakan dalam kebutuhan sehari-hari, karena pemakaian aset hanya pada waktu tertentu. Contoh dari aset tidur yaitu genset atau pembangkit listrik.
Pemanfaatan generator set hanya dilakukan ketika terjadi pemadaman listrik. Saat aliran listrik normal dan tersedia, generator tersebut tak dipakai sama sekali. Pada keadaan seperti itu, genset diistilahkan sebagai aset yang tidak berfungsi atau istilahnya adalah aset tidur dead asset Aset tidur bisa didefinisikan sebagai sebuah harta yang dimiliki individu atau korporasi yang hanya dipakai pada waktu-waktu tertentu.
Oleh karena itu, aset tidur baru dipakai pada momen-momen khusus yang mengharuskannya digunakan. Ini dikarenakan fungsi dari aset tersebut tidak diperlukan setiap hari, melainkan hanya sesekali saja.
Contohnya, seperti genset yang termasuk pada aset tidur. Hal ini dikarenakan genset hanya digunakan saat listrik padam, sementara kebutuhan listrik bagi kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Sebab untuk menghidupkan barang elektronik dan lampu, kita membutuhkan bantuan listrik. Jadi, saat listrik padam, genset dapat digunakan sebagai alat pembangkit listrik untuk sementara waktu.
Berdasarkan contoh tersebut, tampaknya genset baru dipergunakan pada saat-saat tertentu saja. Apabila pasokan listrik telah pulih sepenuhnya dan tak ada pemadaman lagi, maka genset akan ikut beristirahat atau kembali dalam keadaan diam.
Barang cadangan yang tak digunakan atau dikenal sebagai berbaring istirahat ketika kondisinya normal dan belum ada permintaan khusus. Namun barang tersebut akan dipakai atau dihidupkan kembali saat suatu insiden muncul dan fungsi dari barang itu menjadi penting. Berikut adalah sejumlah contoh dari barang tidak produktif yang harus kita ketahui, diantaranya:
1. Genset
Seperti telah disebutkan sebelumnya, genset dipakai ketika listrik mati guna menghasilkan daya listsrik tersebut. Setelah aliran listrik kembali normal, penggunaan genset menjadi tidak diperlukan lagi.
2. Umbrela dan Jaket Hujan
Banyak orang baru memakai payung atau jas hujan ketika sedang hujan deras. Tujuan utama penggunaannya adalah untuk menjaga diri tetap kering di tengah guyuran air hujan, sehingga badan kita bisa terlindungi sepenuhnya dari basuhan hujan.
Namun, ketika sedang tidak hujan, kebanyakan orang tidak menggunakan payung dan jas hujan. Terkecuali payung yang memiliki fungsi lain untuk melindungi tubuh dari teriknya panas di siang hari.
3. Perahu Karet
Kebanyakan yang memiliki perahu karet yaitu suatu instansi besar khusus penanggulan bencana. Fungsi dari perahu karet saat bencana terjadi yaitu untuk mengangkut korban bencana alam ke tempat yang lebih aman, contoh bencana alam seperti banjir.
Disaat sedang tidak adanya bencana alam, maka perahu karet akan kembali menjadi aset tidur atau tidak akan digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Tanah
Bedasarkan pada contoh sebelumnya, tanah dianggap sebagai harta karun yang tetap dapat dimanfaatkan kapan saja. Namun, ini hanya berlaku jika pemilik tanah mampu menggunakan serta merawat lahan tersebut secara tepat.
Jika pemilik dari
tanah
tidak bisa atau tidak ingin mengurus tanah asetnya dengan ditelantarkan, maka tanah tersebut menjadi aset tidur.
5. Bangunan
Terdapat beberapa bangunan yang tidak dikelola dengan baik dan tidak diurus. Hal ini membuat bangunan tersebut menjadi aset tidur.
Mungkin kebanyakan orang berpikir bahwa aset tidur tidak ada kegunaannya di kehidupan sehari-hari, tetapi jika kamu bisa mengoptimalkan aset tidur, maka akan mendatangkan keuntungan bagi kamu.
Berikut ini terdapat beberapa cara untuk mengoptimalkan aset tidur, yaitu:
Tentu tidak semua aset tidur dapat disewakan, tetapi aset tidur seperti bangunan dan tanah bisa kamu sewakan kepada pihak ketiga yang mampu mengelola dan mendayagunakan dengan baik.
Terkadang memang tidak semua aset tidur bisa disewakan, melainkan dengan cara dipinjamkan tanpa tarif yang bersifat sosial. Contoh, seperti gedung yang sudah lama tidak terpakai, diubah menjadi tempat untuk
isolasi
yang telah bekerja sama dengan rumah sakit.
Itulah beberapa hal seputar aset tidur yang perlu dipahami dan diketahui. Aset tidur tidak selamanya hanya digunakan saat tertentu saja, tetapi beberapa aset tidur dapat digunakan untuk mendapatkan keuntungan atau bahkan memberikan manfaat bagi orang yang membutuhkan.
Meskipun hanya digunakan pada saat tertentu, tetapi fungsi dari aset tidur selalu dibutuhkan. Melalui ulasan ini, apakah kamu sudah memahami aset tidur ?