Gerhana matahari dan bulan selalu menjadi fenomena alam yang menarik perhatian banyak orang di seluruh dunia. Tahun 2025, menurut data dari National Aeronautics and Space Administration (NASA), akan menjadi tahun yang istimewa karena akan ada empat kali fenomena gerhana yang terjadi, termasuk dua gerhana matahari sebagian dan dua gerhana bulan total.
Namun, apa sebenarnya gerhana matahari, dan bagaimana proses terjadinya? Mari kita pelajari lebih dalam.
Gerhana matahari terjadi ketika Bulan berada di antara Matahari dan Bumi, sehingga menghalangi sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Ketika fenomena ini berlangsung, bayangan Bulan akan jatuh ke permukaan Bumi, menciptakan pemandangan spektakuler yang bisa dinikmati dari wilayah tertentu.
Menurut Observatorium Bosscha ITB, gerhana matahari memiliki empat jenis utama dengan karakteristik berbeda:
Fenomena ini terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi berada dalam satu garis lurus sempurna. Pada saat itu, Matahari sepenuhnya tertutup oleh Bulan, sehingga langit menjadi gelap seperti malam. Gerhana matahari total hanya dapat dilihat dari area kecil di Bumi yang berada dalam jalur totalitas.
Pada gerhana ini, hanya sebagian Matahari yang tertutup oleh bayangan Bulan. Fenomena ini terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tidak sepenuhnya sejajar, sehingga hanya penumbra (bayangan samar) yang mencapai permukaan Bumi.
Gerhana ini terjadi ketika Bulan berada di titik terjauh dari Bumi, sehingga ukurannya tampak lebih kecil dan tidak dapat menutupi seluruh piringan Matahari. Akibatnya, bagian tepi Matahari tetap terlihat membentuk lingkaran bercahaya seperti cincin.
Fenomena langka ini merupakan gabungan antara gerhana matahari total dan cincin. Pada beberapa titik, gerhana dimulai sebagai cincin, berubah menjadi total, lalu kembali menjadi cincin.
Menurut NASA dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), empat fenomena gerhana yang akan terjadi sepanjang tahun 2025 adalah sebagai berikut:
Fenomena ini akan terlihat dari wilayah Pasifik, Amerika, Eropa Barat, dan Afrika Barat.
Gerhana ini dapat diamati dari Eropa, Asia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan wilayah Samudra Atlantik serta Arktik.
Gerhana ini dapat disaksikan dari wilayah Indonesia, serta Eropa, Afrika, Asia, dan Australia.
Fenomena ini akan terlihat dari Australia, Antartika, serta Samudra Pasifik dan Atlantik.
Untuk masyarakat Indonesia, fenomena gerhana bulan total pada 7 September 2025 akan menjadi satu-satunya gerhana yang dapat diamati langsung di wilayah ini. Selain itu, penting untuk selalu menggunakan alat pelindung khusus saat mengamati gerhana matahari untuk melindungi mata dari kerusakan akibat paparan langsung cahaya Matahari.
Fenomena gerhana matahari dan bulan selalu menjadi peristiwa alam yang dinanti. Dengan jadwal yang telah dirilis, ini adalah kesempatan baik untuk menyaksikan keajaiban langit. Pastikan untuk mencatat tanggalnya dan bersiap menikmati momen langka ini!