Insiden kanker payudara terus bertambah di seluruh dunia. Bahkan, kanker ini tetap menjadi ancaman serius yang dapat mengakibatkan kematian pada wanita, Bunda.
Berdasarkan pengertian yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kanker payudara merujuk kepada pertumbuhan sel-sel tidak normal yang berkembangkan di dalam jaringan payudara. Jenis penyakit ini lebih sering menyerang wanita; meski demikian, pria pun berpotensi mengalaminya namun dengan frekuensi yang cukup rendah.
Sebab spesifik dari kanker payudara masih tidak jelas. Akan tetapi, terdapat berbagai faktor risiko yang berkorelasi dengan penyakit tersebut, antara lain adalah umur, sejarah famili, variasi genetika, catatan individu sendiri, serta elemen hormon.
Kanker darah dapat terdeteksi bahkan saat masih dalam masa remaja. Berikut adalah beberapa informasi mengenai kanker payudara di kalangan gadis remaja yang angkanya cenderung naik, berdasarkan data dari beberapa referensi:
Berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker payudara adalah jenis kanker yang paling sering ditemui pada wanita di 157 negara dari total 185 negera pada tahun 2022. Pada periode itu, sekurang-kurangnya tercatat 2,3 juta wanita mendapatkan diagnosis penyakit ini dengan angka kematian mencapai sekitar 670.000 kasus secara global.
Menurut Breast Cancer Research Foundation (BCRF), jumlah kasus kanker payudara yang terjadi pada wanita di bawah usia 50 tahun naik dengan laju yang lebih pesat (kira-kira 1,4% tiap tahun dari 2012 hingga 2022) jika dibandingkan dengan wanita yang berumur di atas 50 tahun (sekitar 1% tiap tahunnya).
Walaupun kasus kanker payudara pada wanita muda belum tinggi, namun statistiknya cukup mengkhawatirkan. Terlebih lagi, sekitar 40% dari wanita di bawah umur 40 tahun memiliki risiko lebih besar untuk meninggal akibat penyakit ini daripada mereka yang berumur lebih dari 40 tahun.
Dikutip dari Healthline, jenis kanker payudara yang sering terjadi pada remaja adalah adenokarsinoma sekretori. Jenis kanker ini cenderung berkembang dengan kecepatan lambat dan bersifat kurang agresif.
“Meskipun kecil kemungkinan kanker jenis ini menyebar ke bagian tubuh lain, beberapa kasus telah menemukan penyebarannya ke kelenjar getah bening lokal,” kata dokter anak Dr. Mia Armstrong.
Sebagian besar benjolan payudara pada remaja remaja perempuan adalah jenis fibroadenoma yang bersifat non-kanker. Fibroadenoma dapat disebabkan karena pertumbuhan jaringan ikat yang berlebihan di payudara, Bunda.
Kanker payudara yang menyerang wanita di bawah umur 40 tahun cenderung mempunyai beberapa karakteristik yang bisa menyebabkan prediksi penyakit dan dampaknya menjadi lebih tidak baik. Karakteristik tersebut antara lain adalah dimilikinya tumor dengan ukuran yang cukup besar, tahap perkembangan kanker sudah parah, kurang responsif terhadap reseptor hormon, serta adanya peningkatan produksi protein HER2.
Kanker payudara yang cukup ganas pun bisa jadi dihadapi oleh wanita berusia muda, Bunda. Ini tercermin dari sejumlah besar opsi pengobatan tertuju pada tipe kanker itu.
Di samping itu, prevalensi kanker payudara metastatis pada wanita di bawah usia 40 tahun naik sebesar 3,5% tiap tahun dari tahun 2004 hingga 2017. Berdasarkan statistik, mereka cenderung memiliki risiko pemulihan dalam jangka waktu lima sampai sepuluh tahun pasca pengobatan dibandingkan dengan wanita berusia lebih lanjut.
Mutasi genetik yang melekat pada gen BRCA1 atau BRCA2, yang dapat memperbesar peluang mengidap kanker payudara, cenderung ditemukan lebih banyak pada wanita muda. Berdasarkan data, kurang lebih enam persen dari seluruh wanita dengan penyakit ini merupakan pemegang mutasi BRCA. Angka tersebut naik hingga mencapai sepuluh belas persen di antara mereka yang berusia dibawah empat puluh lima tahun dan didiagnosis memiliki kanker payudara.
Kemungkinan terkena risiko kanker payudara di kalangan remaja dan wanita yang lebih muda dapat meningkat dalam berbagai situasi, termasuk adanya satu atau lebih orang dalam keluarga mereka yang telah dinyatakan mengidap penyakit tersebut:
Perhatian penting, hamil di bawah umur 30 tahun serta memberi ASI pada bayi telah ditunjukkan mampu membantu wanita dalam pencegahan kanker payudara.
Pemeriksaan awal kanker payudara sebetulnya bisa dilakukan sendiri, Bunda. Akan tetapi, masih banyak remaja perempuan yang belum mengenali kepentingannya melakukan pemeriksaan dini tersebut.
Di Indonesia, pemeriksaan dini kanker payudara bisa dilaksanakan melalui prosedur yang disebut SADARI (peRIksA paYuDARA senDIri). Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, metode ini merupakan pendekatan terpandang untuk mengidentifikasi anomali dalam hal dimensi, struktur, dan format payudara. Jika Anda mencatat adanya sesuatu yang tidak biasa selama menjalani SADARI, bunda berhak langsung berkonsultasi dengan tenaga medis di tempat layanan kesehatan setempat.
Berikut adalah keenam langkah SADARI untuk mendeteksi kanker payudara dengan cara sendiri menurut Yayasan Kanker Indonesia, sebagaimana diambil dari situs web P2PTM Kementerian Kesehatan Republik Indonesia:
Berikut 5 poin penting mengenai kanker payudara yang dialami remaja. Mudah-mudahan data ini bisa memberikan manfaat.