Riau Darurat Karhutla: BMKG Prediksi Dua Periode Kemarau Sepanjang 2025

Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polhukam) Budi Gunawan menetapkan status Riau Darurat Karhutla hingga akhir tahun 2025. Keputusan ini diambil menyusul temuan 144 titik api yang telah membakar 81 hektare lahan di wilayah tersebut.

“Sesuai prediksi BMKG, dapat saya jelaskan bahwa status darurat yang diterapkan di provinsi Riau ini diberlakukan sejak April hingga November atau Desember 2025,” ujar Budi Gunawan dalam apel Desk Karhutla di Lanud Roesmin Nurjadin, Riau, Selasa (29/4/2025).

Tantangan Dobel Kemarau di Riau

Plt. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa Riau menghadapi tantangan unik berupa dua periode kemarau dalam setahun. “Berdasarkan hasil analisis, Riau akan mengalami kemarau pada Februari–Maret, kemudian Mei, Juni, Juli, Agustus menjadi puncaknya yang kemungkinan mencapai September,” jelasnya.

Kondisi ini menyebabkan Riau lebih rentan terhadap kebakaran hutan dan lahan dibandingkan wilayah lain. “Periode mengalami hotspot akan lebih sering daripada wilayah lainnya secara alamiah. Bahkan tanpa ada pembakaran pun akan tetap terbakar karena adanya angin dan gesekan ranting,” tambah Dwikorita.

Peta Risiko Karhutla Nasional 2025

BMKG telah memetakan risiko kebakaran hutan dan lahan di berbagai wilayah Indonesia sepanjang tahun 2025:

Awal Kemarau (April-Mei)

Meski secara umum risiko masih rendah, beberapa daerah sudah menunjukkan potensi kebakaran menengah hingga tinggi, khususnya di:

  • Provinsi Riau
  • Sumatra Utara
  • Nusa Tenggara Timur

Peningkatan Drastis (Juni)

Riau mengalami lonjakan signifikan dengan 41,5% wilayahnya masuk kategori risiko tinggi. Wilayah berisiko tinggi juga meluas ke:

  • Sumatra Utara
  • Jambi dan sekitarnya

Puncak Kemarau (Juli-September)

Risiko karhutla semakin meluas mencakup:

  • Seluruh wilayah Kalimantan
  • Kepulauan Nusa Tenggara
  • Sebagian besar Papua
  • Khususnya NTT, NTB, Papua Selatan, dan Kalimantan Selatan

Akhir Kemarau (Oktober)

Meski menuju akhir kemarau, risiko masih tinggi di:

  • NTT
  • Papua Selatan
  • Sulawesi Tenggara
  • Kalimantan Selatan dan Tengah

Langkah Antisipasi dan Pencegahan

BMKG mengeluarkan sejumlah rekomendasi untuk menghadapi potensi karhutla:

  1. Sistem Peringatan Dini
    • Pemantauan titik api 24 jam
    • Koordinasi dengan satgas daerah
    • Penyebaran informasi cuaca real-time
  2. Penguatan Tim Lapangan
    • Peningkatan jumlah personel
    • Penyiapan peralatan pemadaman
    • Pembentukan pos pantau strategis
  3. Pelibatan Masyarakat
    • Sosialisasi bahaya karhutla
    • Pelatihan pemadaman api
    • Pembentukan relawan desa

Komitmen Pencegahan Terpadu

“BMKG berkomitmen untuk terus memantau perkembangan iklim dan potensi kebakaran hutan dan lahan serta menyampaikan informasi terkini kepada masyarakat dan pihak terkait,” tegas Dwikorita.

Sementara itu, Menko Polhukam Budi Gunawan menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor. “Pencegahan karhutla bukan hanya tugas satu instansi. Ini adalah tanggung jawab bersama pemerintah pusat, daerah, dan seluruh lapisan masyarakat,” pungkasnya.

Akses Informasi untuk Masyarakat

BMKG menyediakan berbagai kanal informasi yang bisa diakses masyarakat:

  • Website resmi BMKG untuk prediksi cuaca
  • Aplikasi mobile untuk pemantauan titik api
  • Hotline pengaduan 24 jam
  • Media sosial untuk update real-time

Masyarakat diimbau untuk aktif memantau perkembangan cuaca dan segera melaporkan jika menemukan titik api di wilayahnya. Pada dasarnya, tidak hanya koordinasi cepat tetapi juga aksi tanggap darurat yang efektif tentunya menjadi kunci utama dalam mencegah perluasan area kebakaran hutan dan khususnya lahan secara keseluruhan.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
KPK Naikkan Kasus Korupsi Kuota Haji 2024 ke Penyidikan, Mantan Menag Bakal Dipanggil

KPK Naikkan Kasus Korupsi Kuota Haji 2024 ke Penyidikan, Mantan Menag Bakal Dipanggil

Core Indonesia: Pemerintah Perlu Tuntut Kompensasi Investasi dari AS untuk Ekspor

Core Indonesia: Pemerintah Perlu Tuntut Kompensasi Investasi dari AS untuk Ekspor

Mahasiswa Desak Pencopotan Kepala BPKAD Kota Binjai: Tuding Gagal Kelola Keuangan dan Proyek Daerah

Mahasiswa Desak Pencopotan Kepala BPKAD Kota Binjai: Tuding Gagal Kelola Keuangan dan Proyek Daerah

Korupsi Kuota Haji 2024-2025: KPK Temukan Kerugian Negara Lebih dari Rp1 Triliun

Korupsi Kuota Haji 2024-2025: KPK Temukan Kerugian Negara Lebih dari Rp1 Triliun

Australia Akan Akui Palestina: Albanese Sebut Ini “Harapan Terbaik bagi Umat Manusia”

Australia Akan Akui Palestina: Albanese Sebut Ini “Harapan Terbaik bagi Umat Manusia”

Pelantikan Jabatan Strategis dan Kodam Baru di TNI, Sisi Lain Sorotan Kasus Prajurit Tewas

Pelantikan Jabatan Strategis dan Kodam Baru di TNI, Sisi Lain Sorotan Kasus Prajurit Tewas