Hilirisasi ikan laut – Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah mengklaim wilayahnya sebagai penghasil ikan laut yang cukup menjanjikan. Data pemerintah tahun 2024 menunjukkan nelayan sudah menangkap sebanyak 33,9 juta kilogram ikan. Jika diuangkan, tangkapan dari 3.709 nelayan di Kabupaten Bangka Tengah itu mampu menghasilkan nilai produksi sebesar Rp1,4 triliun di tahun 2024.
Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, mengatakan komoditas ikan memang memiliki potensi luar biasa di Negeri Selawang Segantang. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah terus mendukung para nelayan melalui berbagai programnya.
Salah satu dukungan pemerintah kepada nelayan di Bangka Tengah adalah dengan memberikan bantuan stimulan asuransi kecelakaan kerja beberapa waktu lalu. Di sisi lain, Algafry Rahman berencana melakukan hilirisasi komoditas ikan laut di Kabupaten Bangka Tengah untuk lebih mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
“Seperti di Kurau, Batubelubang, dan Sungaiselan yang sudah mempunyai UMKM yang usahanya bergerak di bidang produksi ikan olahan. Itu kita support dan kita bantu, mulai dari rumahnya, mesinnya. Kita dapat dukungan juga dari Bank Indonesia misalnya. Untuk ikan laut sudah berjalan,” kata Algafry Rahman pada Senin (30/6).
Algafry Rahman mengakui, Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah fokus mengupayakan komoditas ikan laut menjadi produk unggulan di Negeri Selawang Segantang.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah memberikan sejumlah bantuan kepada para nelayan dan pelaku usaha perikanan di wilayahnya. Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, menyerahkan langsung program pemberian bantuan yang Dinas Perikanan Bangka Tengah kerjakan pada Jumat (23/5).
Kepala Dinas Perikanan Bangka Tengah, Imam Soehadi, mengatakan penyerahan bantuan tersebut merupakan bagian dari upaya mendukung 100 hari kerja Bupati Algafry Rahman. Beberapa bantuan yang pemerintah berikan meliputi:
“BPJS Ketenagakerjaan menyerahkan piagam ke Pemkab Bangka Tengah karena berkontribusi memperluas jaminan sosial ketenagakerjaan menggunakan anggaran daerah,” ujar Imam Soehadi.
Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, telah memberikan berbagai macam bantuan kepada nelayan dan pelaku usaha perikanan. Ia mengakui, Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah menjadikan nelayan dan pelaku usaha perikanan sebagai sasaran penerima bantuan karena mereka dinilai sebagai pahlawan.
“Yang kita kasih bantuan itu adalah sahabat kita para pahlawan yang pagi-pagi sudah berangkat ke TPI lalu pulang subuh menggunakan sepeda motor,” katanya.
Menurutnya, melihat kesulitan nelayan bekerja menjadi alasan Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah memberikan bantuan dan memperhatikan jaminan sosialnya, terkhusus di sisi kecelakaan kerja. Pada tahap awal, nelayan dan pelaku usaha perikanan yang pemerintah berikan stimulus bantuan pembayaran BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 100 orang terlebih dahulu.
“Itu stimulus, rangsangan supaya masyarakat yang lain, atau yang belum tergugah. Memang kita berharap tidak terjadi kecelakaan, tapi sebagai kepala keluarga nelayan punya tanggungan,” katanya.
Ia menyampaikan, pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan senilai Rp16.800 per bulan itu bisa menjadi penyelamat bagi nelayan yang menyayangi keluarga dan diri sendiri. “Jangan kita berharap akan terjadi (kecelakaan), tapi sebagai orang yang berpikir cerdas, harus melihat tantangan (risiko) sebagai pekerjaan pasti ada,” katanya.