Batam semakin menjadi sorotan sebagai tujuan investasi global. Baru-baru ini, duta besar (Dubes) dari Australia dan Uni Emirat Arab (UEA) telah berkunjung ke Batam, menjajaki peluang kerja sama.
Dubes Australia, Roderick Brazier, datang pada 30 Juni 2025. Kemudian, Dubes Uni Emirat Arab, Abdullah Salem Al Dhaheri, tiba di Batam pada Kamis (3/7/2025).
Abdullah mengatakan, Uni Emirat Arab saat ini aktif berinvestasi global di sektor infrastruktur, energi, teknologi, dan pariwisata. Ia melihat Batam sebagai salah satu kawasan perdagangan bebas atau Free Trade Zone (FTZ). Batam memiliki sejumlah insentif pajak dan lokasi strategis. Ini membuatnya sangat tepat menjadi lokasi strategis investasi dari Uni Emirat Arab.
“Uni Emirat Arab telah sukses mengembangkan banyak bisnis dan proyek di berbagai negara seperti industri solar panel, migas, infrastruktur, dan bisnis lainnya. Kami ingin bekerja sama dengan Batam lebih lagi, membawa investasi dan nilai tambah untuk Batam dan Indonesia,” katanya di Gedung Pemerintah Kota (Pemko) Batam.
Wali Kota Batam ex-officio Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, optimis bahwa Batam dan Uni Emirat Arab dapat meningkatkan hubungan kemitraan dan investasi. Terlebih lagi, kedua negara memiliki banyak kesamaan potensi, seperti di sektor energi terbarukan, data center di Nongsa Digital Park, manufaktur, migas, storage and food factory, serta banyak lagi.
Amsakar juga optimis, hadirnya dua regulasi baru—PP 28/2025 yang mengatur perizinan berusaha berbasis risiko melalui sistem OSS, dan PP 25/2025 yang mengatur pembagian kewenangan pemerintah pusat dan daerah—akan membantu memudahkan kegiatan investasi di Batam.
“Seluruh perizinan yang tertuang di dalam PP tersebut tidak lagi berurusan dengan Jakarta, tapi bisa diselesaikan di Batam. Hadirnya kedua PP tersebut menandakan bahwa pemerintah pusat memberikan atensi luar biasa untuk investasi di Batam,” ungkapnya.
Dengan Australia sendiri, Batam menawarkan kerja sama di sektor Artificial Intelligence (AI) untuk peningkatan realisasi investasi Australia di Batam. Hingga saat ini, realisasi investasi negeri jiran tersebut masih berada dalam urutan 12 besar penanam modal asing di Batam.
Hal tersebut terungkap saat kunjungan Duta Besar Australia Roderick Brazier ke BP Batam, Senin pagi (30/6/2025). Ia hadir bersama Business Champion Australia Untuk Indonesia Profesor Madam Jennifer Westacott dan Delegasi dari Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia.
“Investasi Australia di Batam cukup signifikan, terutama di sektor pertambangan dan manufaktur. Beberapa perusahaan Australia telah berinvestasi dan memperluas usahanya di Batam seperti PT Austin Engineering dan PT Thiess,” ucapnya.
Amsakar berharap kunjungan tersebut dapat meningkatkan investasi Australia di Batam. Ia pun menawarkan peluang kerja sama pada sejumlah bidang. Misalnya, Data Centre dan Artificial Intelligence Nongsa Digital Park, Solar Panel, Manufaktur, Shipyard, dan Pariwisata.
Sementara itu, Roderick mengatakan kunjungannya diharapkan dapat meningkatkan hubungan kemitraan dagang dan investasi antara Australia dan Batam. Ia meyakini Batam adalah wilayah tujuan investasi terkemuka yang telah dikenal luas. Oleh karena itu, Roderick berharap kerja sama bisnis dari Australia akan berkembang lebih dinamis dan lebih banyak lagi ke depan.
“Perusahaan Australia banyak menanamkan modal di Batam. Tugas kami adalah bagaimana bisa meningkatkan investasi Australia di sini,” ujarnya.
Ia membawa perwakilan dari Business Champion Australia yang akan bersentuhan langsung dengan para pengusaha Australia. Hal ini diharapkan akan semakin banyak perusahaan Australia datang ke Batam.
“Kami berupaya agar perusahaan Australia bisa menambahkan modal ke Batam. Mudah-mudahan bisnis dari Australia akan berkembang dan lebih dinamis dan akan ada lebih banyak kunjungan dari kami ke depan,” katanya.
Business Champion Australia Untuk Indonesia Profesor Madam Jennifer Westacott mengaku terkesan dengan Batam. Menurutnya, Batam punya potensi realisasi investasi yang cukup tinggi.
“Batam sangat terkenal untuk penanaman modal asing. Pemerintah sangat komit untuk meningkatkan investasi di sini. Dua kebijakan investasi yang telah pemerintah buat tadi, kami yakin akan membawa dampak semakin baik. Kami ingin menciptakan hubungan bisnis lebih luas dan mengidentifikasi peluang ke depan,” ungkapnya.