Kebakaran lahan kembali terjadi di Bireuen pada Senin (7/7/2025). Api melahap lahan di tiga tempat berbeda dalam waktu yang hampir bersamaan. Lokasi kebakaran berada di dua titik di Peusangan dan satu titik di Jeumpa.
Petugas Regu B Damkar Bireuen bersama 16 rekan mereka, ditambah petugas Damkar dari Pos Juli dan Pos Kutablang, menghadapi situasi kacau. Kepala Regu (Danru) B Damkar Bireuen, Safrizal SPd, menyampaikan, mereka pertama kali menerima laporan kebakaran lahan di kawasan Gampong Baro, Kecamatan Peusangan, sekitar pukul 12.00 WIB. Tempat kebakaran tersebut berdekatan dengan Desa Cot Keuranji.
Petugas pemadam kebakaran segera berangkat ke lokasi untuk mengatasi api. Lahan yang terbakar mencapai sekitar 1.000 meter persegi lebih. Petugas pemadam kebakaran bersama masyarakat berhasil memadamkan api yang menyebar dengan cepat.
“Upaya memadamkan api berhasil kami lakukan bersama masyarakat dan komponen lainnya sekitar pukul 13.00 WIB,” kata Safrizal.
Setelah memadamkan api, tim kembali ke pos. Belum sempat menghilangkan rasa lelah, kembali terjadi kebakaran lahan di area Teupok, Kecamatan Jeumpa. Dengan cepat, tim pemadam kebakaran kembali bergerak menuju lokasi tersebut untuk memadamkan api.
Saat proses pemadaman api di Teupok masih berlangsung, datang kembali informasi mengenai adanya kebakaran lahan di area puncak bukit kuburan belakang Rusunawa Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan. Kebakaran lahan terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Tim pemadam kebakaran langsung bertindak meskipun dalam keadaan lelah. Petugas pemadam kebakaran bersama warga segera melakukan upaya pemadaman.
“Kami masih berada di lokasi pemadaman di Peusangan, tepatnya di belakang Rusunawa Umuslim,” katanya, sekitar pukul 16.00 WIB. Sekitar 500 meter persegi lebih lahan perbukitan terbakar. Petugas pemadam kebakaran mengarahkan selang air dari bawah ke atas. Upaya memadamkan kebakaran bersama warga dan pihak lainnya telah selesai. Mengenai sumber api dari tiga lokasi kebakaran masih belum diketahui pasti. “Upaya dilakukan untuk mencegah api menyebar ke area sekitar yang banyak dihuni oleh rumah,” tutup Safrizal.
Sementara itu, rumah Abdul Hanan, mantan camat di Kabupaten Aceh Singkil, juga mengalami kebakaran pada Senin (7/7/2025) siang. Rumah yang memiliki struktur tetap berada di sebelah Jalan Singkil-Subulussalam, wilayah Desa Sianjo-anjo, Kecamatan Gunung Meriah.
Api pertama kali terlihat oleh Jamilun, tetangga korban, sekitar pukul 14.50 WIB. Jamilun, yang rumahnya juga terkena dampak dan mengalami kerusakan ringan, melihat asap muncul dari dalam rumah Abdul Hanan. Melihat kejadian itu, Jamilun segera menghubungi perangkat Desa Sianjo-anjo untuk memberitahukan petugas pemadam kebakaran.
Menerima pemberitahuan, dua kendaraan pemadam kebakaran (damkar) dari Pos Kecamatan Gunung Meriah tiba di tempat kejadian. Selanjutnya, mobil pemadam kebakaran dari Pos Kecamatan Simpang Kanan dan Pos Kecamatan Singkil Utara datang untuk memberikan bantuan.
Petugas pemadam kebakaran berhasil mengatasi kobaran api setelah berjuang bersama anggota TNI/Polri dan masyarakat. “BPBD mengirimkan empat mobil pemadam kebakaran dari Pos Kecamatan Gunung Meriah, Pos Kecamatan Simpang Kanan, dan Pos Kecamatan Singkil Utara untuk melakukan pemadaman,” ujar Petugas Piket Pusdalops BPBD Aceh Singkil, Rosiana Kusuma Wardani.
Tiga rumah mengalami kerusakan akibat kebakaran tersebut. Rumah pertama, milik Abdul Hanan, mengalami kerusakan parah setelah terbakar. Sementara dua unit lain yang berada di sebelah rumah korban hanya mengalami kerusakan kecil. Dua bangunan yang mengalami kerusakan ringan milik Jamilun dan Zakirun Pohan, Ketua Majelis Adat Aceh Kabupaten Aceh Singkil.
“Abdul Hanan memiliki rumah yang rusak parah, Jamilun memiliki rumah yang rusak ringan, dan Ustaz Zakirun juga memiliki rumah yang rusak ringan,” kata Rosiana.
Selain rumah yang mengalami kerusakan parah, Abdul Hanan juga kehilangan banyak barang miliknya. Amukan api berlangsung sangat cepat, sehingga barang-barang di dalam rumah korban sulit diselamatkan.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, rumah tersebut mengalami kerusakan cukup berat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Singkil mengirimkan empat kendaraan pemadam kebakaran ke tempat kejadian guna mengendalikan api.
Abdul Hanan, yang rumahnya terbakar, dikenal sebagai mantan camat di beberapa kecamatan di Kabupaten Aceh Singkil. Masyarakat sehari-hari memanggilnya Pak Camat. Selain mantan camat, Abdul Hanan juga terkenal sebagai Ketua Harian Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Aceh Singkil serta Sekretaris Dinas Syariat Islam Aceh Singkil. Terakhir, ia ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Singkil karena pejabat definitif telah pensiun.
Pada saat kejadian, korban bersama istrinya sedang tidak berada di rumah. (yus/de)