Perusahaan Multifinance Bersaing Ketat di GIIAS 2025 Demi Genjot Penjualan Mobil Baru

Perusahaan multifinance sedang menghadapi tekanan pembiayaan kendaraan baru. Ini karena masyarakat cenderung memilih pembiayaan kendaraan bekas. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan, pembiayaan mobil baru terkontraksi 0,24%, menjadi Rp234,18 triliun per Januari-Mei 2025 secara year on year.

Namun, gelaran pameran otomotif seperti GIIAS berpeluang memulihkan perusahaan pembiayaan. Tahun lalu, pelaku pembiayaan memperoleh pertumbuhan menguntungkan dari GIIAS. Hal ini membuat perusahaan multifinance bersaing ketat untuk memperoleh pertumbuhan pembiayaan kendaraan baru melalui pameran GIIAS.

Corporate Secretary BRI Finance, Aditia Fakhri Ramadhani, mengatakan pihaknya telah mengambil langkah strategis memanfaatkan GIIAS. Ini sebagai upaya mendongkrak pembiayaan kendaraan baru. Menurutnya, pameran otomotif adalah momentum mendorong pertumbuhan industri pembiayaan. Terutama, saat kondisi industri tengah lesu akibat menurunnya daya beli masyarakat.

Aditia mengungkapkan, BRI Finance telah menyiapkan konsultasi pembiayaan bagi calon nasabah dengan relationship manager. Dengan demikian, calon nasabah mendapatkan perhitungan pembiayaan komprehensif.

“Kami mengadakan customer gathering khusus bagi nasabah Private & Prioritas BRI. Kami memberikan privilege free tiket ke GIIAS,” katanya kepada Bisnis, Kamis (24/7/2025).

Namun, BRI Finance tidak ingin gegabah dalam menarik calon nasabah. Aditia menjelaskan, mereka tetap mengedepankan background checking ketat terhadap calon nasabah. Apalagi, daya beli masyarakat menurun dan kondisi ekonomi cukup menantang. Ini untuk menekan risiko kredit macet.

Strategi Multifinance Lainnya di GIIAS 2025

Tidak jauh berbeda, CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) juga mempersiapkan langkah-langkah untuk menarik calon nasabah di acara GIIAS. Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman, membeberkan bahwa mereka telah menjalin kerja sama dengan beberapa mitra ATPM.

CNAF juga menawarkan produk-produk pembiayaan yang diklaim menarik. Produk ini mengedepankan transaksi yang cepat, mudah, dan sederhana lewat sistem digital. Nantinya, nasabah dapat mengajukan pembiayaan tanpa menunggu waktu lama.

Ristiawan tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Kondisi pembiayaan CNAF sendiri tumbuh 18% menjadi Rp1,37 triliun per semester I/2025 secara tahunan. Meskipun demikian, CNAF tetap berambisi untuk terus mem-booster pembiayaan kendaraan baru. CNAF sedang mengejar penawaran cross selling dan repeat order bagi nasabah eksisting yang memiliki riwayat pembiayaan sehat. Tujuannya agar risiko kredit macet dapat diminimalisir.

Potensi kucuran pembiayaan besar melalui pameran otomotif turut Clipan Finance Indonesia Tbk manfaatkan. Ini untuk menggaet calon nasabah. Menurut Direktur Utama Harjanto Tjitohardjojo, GIIAS merupakan refleksi nyata memperkenalkan produk dan teknologi baru otomotif. Hal ini berpeluang mendongkrak pembiayaan kendaraan baru.

Upaya Clipan menambah pundi-pundi penambahan pembiayaan adalah memberikan paket khusus kredit mobil baru dengan tambahan hadiah langsung bagi nasabah maupun pengunjung umum. Clipan juga menerapkan proses underwriting ketat terhadap calon nasabah. Ini tentunya dapat memitigasi NPF atau kredit macet sejak dini.

Peluang GIIAS untuk Pertumbuhan Pembiayaan

Momentum ini dinilai cukup menjanjikan oleh praktisi dan pengamat industri pembiayaan, Jodjana Jody. Ia menilai acara GIIAS jadi peluang bagi perusahaan multifinance untuk meningkatkan pembiayaan. Ia menyebut pelaku pembiayaan dapat menarik nasabah melalui acara tersebut.

“GIIAS tentu merupakan ajang untuk memancing minat pembeli otomotif. Biasanya banyak model baru dan berbagai promosi kredit bersaing ketat. Sehingga ini merupakan best timing bagi konsumen untuk mendapatkan deal terbaik,” jelasnya.

Ia mengatakan, saat perhelatan pameran otomotif, perusahaan berpeluang meningkatkan order taking 10%-15%. Meskipun realisasi ritelnya tumbuh bertahap, ini menyesuaikan ketersediaan barang dan proses kredit.

“Strategi biasanya adalah bunga menarik serta paket tambahan aksesoris, after care, dan lain-lain ataupun cicilan yang terjangkau dengan tenor yang lebih panjang, bisa sampai 7 tahun,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
KPK Naikkan Kasus Korupsi Kuota Haji 2024 ke Penyidikan, Mantan Menag Bakal Dipanggil

KPK Naikkan Kasus Korupsi Kuota Haji 2024 ke Penyidikan, Mantan Menag Bakal Dipanggil

Core Indonesia: Pemerintah Perlu Tuntut Kompensasi Investasi dari AS untuk Ekspor

Core Indonesia: Pemerintah Perlu Tuntut Kompensasi Investasi dari AS untuk Ekspor

Mahasiswa Desak Pencopotan Kepala BPKAD Kota Binjai: Tuding Gagal Kelola Keuangan dan Proyek Daerah

Mahasiswa Desak Pencopotan Kepala BPKAD Kota Binjai: Tuding Gagal Kelola Keuangan dan Proyek Daerah

Korupsi Kuota Haji 2024-2025: KPK Temukan Kerugian Negara Lebih dari Rp1 Triliun

Korupsi Kuota Haji 2024-2025: KPK Temukan Kerugian Negara Lebih dari Rp1 Triliun

Australia Akan Akui Palestina: Albanese Sebut Ini “Harapan Terbaik bagi Umat Manusia”

Australia Akan Akui Palestina: Albanese Sebut Ini “Harapan Terbaik bagi Umat Manusia”

Pelantikan Jabatan Strategis dan Kodam Baru di TNI, Sisi Lain Sorotan Kasus Prajurit Tewas

Pelantikan Jabatan Strategis dan Kodam Baru di TNI, Sisi Lain Sorotan Kasus Prajurit Tewas