TikTok, platform media sosial dari China, berencana untuk meluncurkan fitur TikTok Shop di pasaran Jepang bulan Juni nanti.
Langkah ini merupakan strategi penting bagi TikTok dalam mengembangkan sektor perdagangan elektronik mereka di area tersebut.
Seorang sumber terpercaya dari TikTok memberitahu Nikkei bahwa perusahaan sedang mempersiapkan dirinya untuk menambah staf penjual lokal dalam rangka peluncurannya tersebut.
Meskipun TikTok belum memberikan komentar resmi mengenai ekspansi ini, langkah tersebut menjadi indikator kuat bahwa mereka berkomitmen untuk bersaing di pasar Jepang.
Dengan peluncuran TikTok Shop, pengguna di Jepang akan memiliki kesempatan untuk memperkenalkan dan menjual produk melalui fitur live streaming serta video pendek yang terkenal di platform tersebut.
TikTok Shop bakal menyediakan beragam jenis barang mulai dari pakaian, kosmetik, hingga perlengkapan rumah.
Dengan lebih dari 40 juta pengguna aktif di Negeri Sakura, TikTok Shop mengenali adanya peluang yang signifikan untuk berkembang di pasarnya tersebut.
Walaupun TikTok Shop sudah sukses di pasaran Asia Tenggara dan Eropa, pertumbuhannya di Jepang tetap menghadapi berbagai kesulitan.
TikTok Shop perlu bersaing dengan platform e-commerce lokal yang telah solid di pasaran, misalnya Rakuten dan Amazon Japan.
Persaingan ini, ditambah dengan kebutuhan untuk memahami preferensi konsumen Jepang yang berbeda, menjadi tantangan tersendiri.
Namun, TikTok Shop optimis bahwa pendekatan berbasis konten dan interaksi langsung melalui live streaming akan membantunya menarik perhatian konsumen muda yang aktif menggunakan media sosial.
Sebelumnya, TikTok Shop sudah memperluas jaringannya ke berbagai negara di wilayah Asia.
Berikut ini adalah tempat-tempat yang sudah dikunjungi oleh TikTok Shop:
Setelah sebentar tutup sementara, TikTok Shop akhirnya dibuka kembali dan mulai beroperasi di Indonesia melalui kolaborasi dengan Tokopedia, yang menjadi bagian dari PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk.
TikTok sudah menanamkan kira-kira 15 miliar dolar AS ke dalam projek tersebut.
Kolaborasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan keuntungan bagi para pemakai dan juga pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah di Indonesia.
Thailand menjadi salah satu dari negara-negara ASEAN pertama yang menyambut platform Tokopedia TikTok pada tahun 2021.
Fitur belanja langsung melalui video telah diintegrasikan di sini, menawarkan kategori produk yang bervariasi.
Keberhasilan TikTok Shop di Thailand sangat didorong oleh penetrasi pengguna seluler yang tinggi dan tren belanja daring yang terus berkembang.
Diluncurkan pada tahun 2021, TikTok Shop di Filipina memungkinkan penjual lokal untuk menjangkau konsumen dengan mudah.
Dengan kategori produk seperti gaya hidup, kecantikan, dan elektronik, TikTok Shop berkembang pesat di negara ini.
Vietnam pun turut serta dalam percepatan ekspansi masif TikTok ke wilayah Asia Tenggara yang dimuali pada tahun 2021.
TikTok Shop telah sukses mempersatukan konsumen dengan pedagang lewat fungsi perdagangan elektronik yang tersedia secara langsung di platform tersebut.
Studi yang dikerjakan oleh Metric mengindikasikan bahwa TikTok bisa jadi pasarnya urutan kedua secara daring di Vietnam di tahun 2024.
Malaysia merupakan salah satu negara lain yang menyambut TikTok Shop di tahun 2021.
Walau telah menerima perhatian signifikan dari para pemakai setia, pemerintah Malaysia di bulan Oktober 2023 berniat menghapuskan social commerce seperti TikTok Shop.
Ini terjadi karena para pedagang offline cemas mengenai persaingan harga yang merugikan.
Dengan rilisan mendatang serta strategi untuk menggaet pedagang setempat, TikTok Shop memperlihatkan keinginannya untuk menyesuaikan diri dan bertarung dalam pangsa pasarnya yang penuh persaingan di Jepun.
Walaupun terdapat tantangannya, metode interaktif dan didukung konten yang digunakan oleh TikTok Shop diharapkan bisa menarik minat kalangan remaja sebagai sasaran utamanya.
Kita tunggu perkembangan selanjutnya seiring dengan peluncuran yang semakin dekat!
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).