BRI Catat Laba Turun di Semester I/2025, Dirut Hery Gunardi Optimistis Dividen Interim Tetap Tinggi

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencatatkan penurunan laba pada periode semester I 2025. Meskipun begitu, emiten dengan kode saham BBRI ini tetap optimistis dividen interim yang mereka bagikan bakal tetap tinggi.

Sebagai informasi, laba bersih BRI sebesar Rp26,28 triliun di enam bulan pertama tahun 2025. Angka ini turun 11,53% secara tahunan (year-on-year/YoY). Jika kita mencermati, torehan ini merupakan laba bersih terendah BRI dalam tiga tahun terakhir untuk periode enam bulan pertama.

Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, mengatakan meskipun laba BRI terkoreksi, dia memproyeksikan total dividen interim yang bakal dibagikan kepada para pemegang saham BBRI tetap tinggi. “Dividen kan tidak mesti. Bisa 90%, bisa 95% dari laba. Terserah nanti para pemegang saham mintanya berapa. Karena CAR-nya kan tinggi. (Bisa tetap tinggi) Iya, aman,” kata Hery saat ditemui di Le Meridien Hotel, Kamis (31/7).

Ia memproyeksikan total dividen interim masih tinggi karena CAR atau Capital Adequacy Ratio BRI tercatat sebesar 25,01% per Juni 2025. Angka ini jauh melampaui batas minimum regulator dan menunjukkan kapasitas permodalan yang sangat kuat. Selain itu, Hery juga menegaskan PPOP (Pre-Provision Operating Profit) BRI juga naik menjadi Rp58,3 triliun, tumbuh 2,2% dibanding tahun lalu. Kondisi ini turut mencerminkan kualitas pertumbuhan yang tetap terjaga.

Fokus Perbaikan Kualitas dan NPL BRI

Meskipun demikian, Hery juga menjelaskan, dari sisi kualitas, saat ini BRI masih dalam posisi berbenah. Mengingat pemegang saham baru saja mengangkat Hery menjadi direktur utama pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2024, bertepatan dengan bulan Maret 2025 lalu, ia menegaskan bahwa kini pihaknya sedang merevisi proses bisnisnya, proses underwriting, hingga manajemen risiko dan operasional.

Ia berharap, dengan pembaruan dan perapihan ini, kinerja kredit bermasalah NPL (Non Performing Loan) bisa mengecil. “Memang penting, di bank itu tidak bisa short term. Kami rapikan, revamp bussiness process-nya, underwriting process-nya, risk management-nya, operation-nya. Sehingga nanti parameter NPL-nya juga kecil,” pungkasnya.

Sebagaimana kita ketahui, kualitas kredit BRI juga mulai memburuk. Ini terlihat dari kenaikan NPL-nya. NPL net di semester I-2025 ada di level 0,99%, naik dari periode sama tahun sebelumnya yang ada di level 0,86%. Kembali ke capaian tahun lalu, pada tahun 2024 mereka memutuskan membagikan dividen senilai Rp51,74 triliun atau Rp343,40 per saham. Laba bersih BRI sepanjang tahun 2024 mencapai Rp60,64 triliun. Dividen interim dari kinerja tahun lalu yang sempat dibagikan sebelumnya sebesar Rp135 per saham atau sebesar Rp20,33 triliun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Prabowo Tunjuk Sugiono Jadi Sekjen Partai Gerindra, Gantikan Ahmad Muzani

Prabowo Tunjuk Sugiono Jadi Sekjen Partai Gerindra, Gantikan Ahmad Muzani

Penutupan FORNAS VIII NTB: Tari Kolosal Pukau Istana Negara, Raih Undangan HUT RI ke-80

Penutupan FORNAS VIII NTB: Tari Kolosal Pukau Istana Negara, Raih Undangan HUT RI ke-80

AMPHURI Dorong Peran Swasta di Penyelenggaraan Haji, Kritik RUU Haji dan Umrah

AMPHURI Dorong Peran Swasta di Penyelenggaraan Haji, Kritik RUU Haji dan Umrah

Susunan Pengurus Partai Gerindra Periode 2025-2030: Satrio Dimas Adityo Jadi Bendahara Umum

Susunan Pengurus Partai Gerindra Periode 2025-2030: Satrio Dimas Adityo Jadi Bendahara Umum

Politikus Nurdin Halid: Isu Munaslub Golkar Hoaks, Soliditas Partai Dukung Penuh Pemerintahan Prabowo

Politikus Nurdin Halid: Isu Munaslub Golkar Hoaks, Soliditas Partai Dukung Penuh Pemerintahan Prabowo

Ada Apa di Balik Amnesti Hasto Kristiyanto dan Abolisi Tom Lembong? Pakar Hukum ini Ungkap Analisa Mengejutkan

Ada Apa di Balik Amnesti Hasto Kristiyanto dan Abolisi Tom Lembong? Pakar Hukum ini Ungkap Analisa Mengejutkan