Dokter Tifa Soroti Kondisi Jokowi: Dugaan Autoimun dan Respons Istana

Dokter Tifa tampaknya tak puas mengetahui kondisi Jokowi yang dikabarkan baik-baik saja. Karena itu, Dokter Tifa sangat menyoroti video terbaru tentang Jokowi, salah satunya saat ia menemani cucunya berlibur.

Dalam sebuah video, Dokter Tifa menilai Jokowi berjalan tertatih-tatih. Ia pun mencurigai Jokowi mengidap penyakit autoimun. Video yang menjadi sorotan Dokter Tifa itu tampak tersebar di media sosial X. Video itu menunjukkan Jokowi yang mengenakan jaket jeans berjalan menaiki tangga. Terlihat tangannya sempat memegangi sekitar lutut saat melangkah.

Menurut Dokter Tifa, ini bisa menjadi sebuah sinyal atau pertanda. Berdasarkan analisisnya terkait penyakit Jokowi, Dokter Tifa membahas soal autoimun.

“Dalam liburan bersama cucu, Joko Widodo terlihat berjalan tertatih,” kata Dokter Tifa dalam akun X pribadinya. “Secara medis, pola jalan seperti ini bukan sekadar kelelahan biasa,” sambungnya.

Ia menyebutkan bahwa apa yang terjadi dengan tubuh Jokowi bisa jadi merupakan manifestasi klinis. “Ini dapat menjadi manifestasi klinis dari kondisi autoimun yang menyerang sistem muskuloskeletal atau saraf pusat,” katanya.

“Pada pasien autoimun yang bersifat progresif—seperti lupus eritematosus sistemik, multiple sclerosis, atau polimiositis—kerusakan jaringan otot dan saraf dapat menyebabkan kelemahan ekstremitas bawah, tremor, dan gangguan proprioseptif,” ujar Tifa.

Jika sistem imun ini justru menyerang tubuh sendiri secara agresif, kata dia, pergerakan menjadi lambat, tidak simetris. “Dan rentan terhadap kelelahan berat setelah aktivitas ringan,” lanjut Tifa.

Menurutnya, gejala ini patut menjadi perhatian bukan hanya dari sisi medis. “Jalan tertatih Jokowi bisa jadi bukan sekadar lelah usia, namun isyarat sistem imun yang tengah mengguncang tubuhnya dari dalam.”

“Dan saya sampaikan ini untuk mengingatkan. Jangan remehkan kondisi. Keluarga, Dokter Pribadi, Termul-Termul, Buzzer-Buzzer harus tahu, ini kondisi serius, tidak main-main,” kata Tifa. “Gerak tubuh tak pernah bohong, tubuh membawa pesan biologis yang lebih jujur daripada kata-kata di depan pintu pagar rumah,” ungkapnya.

Isu Kesehatan Jokowi: Bantahan Istana dan Teror terhadap Dokter Tifa

Isu kesehatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menjadi sorotan publik. Sebuah video yang beredar di media sosial sejak dua hari lalu menampilkan kerumunan warga dan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di depan Toko Obat Sumber Husodo. Ini memicu narasi bahwa Presiden Jokowi dalam kondisi kritis dan dilarikan ke rumah sakit. Namun, kabar tersebut telah ajudan Presiden bantah tegas.

Kompol Syarif Fitriansyah, ajudan Presiden Jokowi, dengan segera membantah isu tersebut. “Beliau sedang tidak dirawat di rumah sakit. Hoaks itu,” tegas Kompol Syarif dalam pesan tertulis dilansir dari TribunNews.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menyaring dan membagikan informasi. “Mari kita bersama-sama lebih bijak dalam menerima dan membagikan informasi. Jangan mudah percaya sebelum memastikan kebenarannya. Menyebarkan hoaks hanya akan menimbulkan keresahan dan merugikan banyak orang. Verifikasi dulu, sebarkan kemudian,” pesannya.

Perlindungan Atas Teror

Sementara itu, dia kini mencari perlindungan atas teror yang ia alami. Teror ini diduga muncul setelah ia aktif menyoroti kejanggalan ijazah dan penyakit Jokowi. Ia mengaku berkawan baik dengan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, dan tentunya akan melapor ke pucuk pimpinan Polri.

Menurutnya, masalah ini mengkhawatirkan. Oleh karena itu, Dokter Tifa meminta Polisi mengawal anak-anaknya. Ia juga mengaku akan melapor ke BIN, BAIS, Komnas HAM, HAM Internasional, KPAI, dan lembaga lainnya.

“Saya akan lapor kepada kawan baik saya, KAPOLRI Mas Jendral @ListyoSigitP. Tentu saja sebagai warga saya minta perlindungan. Ini tugas Polisi untuk memberikan kenyamanan dan keamanan kepada warga negara,” kata Dokter Tifa melalui akun media sosialnya pada 29 Juni 2025.

Dokter Tifa tidak terima dengan perlakuan yang anak-anaknya hadapi. Ia pun mengaku siap membawa masalah ini ke jalur hukum. “Anarki, intimidasi, dan teror kepada anak-anak, kepada rakyat ini, tentu tidak bisa dibiarkan!,” ujarnya.

Dokter Tifa menegaskan, “Saya akan lapor kepada kawan baik saya, KAPOLRI Mas Jendral @ListyoSigitP. Tentu saja sebagai warga saya minta perlindungan. Ini tugas Polisi untuk memberikan kenyamanan dan keamanan kepada warga negara.”

Ia juga mengaku akan melapor ke BIN, BAIS, Komnas HAM, HAM Internasional, KPAI, dan lembaga lainnya. Masalah ini mengkhawatirkan, menurutnya, sehingga anak-anak harus dikawal. Oleh karena itu, Dokter Tifa meminta Polisi mengawal anak-anaknya.

“Kepada siapapun juga Anda, yang Pengecut dan beraninya hanya mengerahkan Preman dan Termul. Saya, kami sekeluarga, dan anak-anak kami, punya ALLAH YANG MAHA BESAR! Yang kamu punya hanya jiwa pengecut dan kelakuan penakut!,” katanya. “Beraninya dengan perempuan dan anak-anak. Mereka bahkan berani menggunakan preman bayaran.” ungkap Dokter Tifa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Melawan Judi Online: Film “Agen+62” dan Inovasi Keamanan DANA

Melawan Judi Online: Film “Agen+62” dan Inovasi Keamanan DANA

Strategi Telkom: Merampingkan Anak Usaha untuk Peningkatan Kinerja

Strategi Telkom: Merampingkan Anak Usaha untuk Peningkatan Kinerja

Sok Jago Pamer Senpi dan Ngaku Dekat Prabowo, Zabidi Kini Ditahan Polisi

Sok Jago Pamer Senpi dan Ngaku Dekat Prabowo, Zabidi Kini Ditahan Polisi

DPR AS Loloskan Anggaran Trump US$3,4 Triliun: Pemangkasan Pajak dan Perubahan Kebijakan Energi

DPR AS Loloskan Anggaran Trump US$3,4 Triliun: Pemangkasan Pajak dan Perubahan Kebijakan Energi

Kisah Pilu di Balik Pembunuhan Lidia Kristina: Suami Pecandu Narkoba dan KDRT

Kisah Pilu di Balik Pembunuhan Lidia Kristina: Suami Pecandu Narkoba dan KDRT

Piala Super Eropa 2025: PSG vs Tottenham Hotspur, Sejarah Berpihak pada Juara Liga Champions?

Piala Super Eropa 2025: PSG vs Tottenham Hotspur, Sejarah Berpihak pada Juara Liga Champions?