Donald Trump Umumkan Jadwal Pertemuan dengan Iran, Bahas Program Nuklir

Pada Senin, 7 Juli 2025, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan bahwa Amerika Serikat telah menjadwalkan pembicaraan dengan Iran.

“Mereka telah meminta pertemuan, dan jika kami bisa menuangkan hasilnya dalam bentuk tertulis, itu akan baik. Itu akan menjadi hal yang bagus,” kata Trump kepada para wartawan di Gedung Putih, bersama kepala otoritas Israel Benjamin Netanyahu. Dia kemudian menambahkan, “kita lihat saja apa yang akan terjadi.”

Utusan Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, mengatakan pertemuan tersebut akan berlangsung dalam pekan depan atau lebih.

Ketika ditanya peluang serangan lagi ke Iran, Trump menyatakan, dia berharap AS tidak perlu melakukan serangan. “Saya harap kami tidak perlu melakukan itu. Saya tidak bisa membayangkan keinginan untuk melakukan hal itu. Mungkin saya tidak bisa membayangkan mereka melakukan itu. Mereka ingin bertemu, mereka ingin mencari solusi,” kata Trump, dilansir dari Antara, Selasa, 8 Juli 2025.

Presiden AS itu menilai bahwa Iran telah jauh berbeda dari dua pekan lalu, dan dia berharap ketegangan ini segera berakhir. “Saya harap ini berakhir. Ya, saya pikir Iran ingin bertemu. Saya pikir mereka ingin berdamai, dan saya sangat mendukung itu,” ucapnya.

Donald Trump Ingin Cabut Sanksi dan Bangun Kembali Iran

Terkait Suriah, Donald Trump mengatakan AS mencabut sanksi terhadap negara itu atas permintaan banyak negara di Timur Tengah. “Kami mencabut sanksi (Suriah) karena kami ingin memberi mereka kesempatan,” kata dia.

Trump juga mengaku ingin mencabut sanksi keras AS terhadap Iran pada waktu yang tepat. “Saya sangat ingin bisa, pada waktu yang tepat, mencabut sanksi itu (terhadap Iran), memberi mereka kesempatan untuk membangun kembali. Saya ingin melihat Iran bangkit kembali dengan damai. Tetapi saya tidak ingin mereka terus-menerus mengatakan, ‘Matilah Amerika,’ ‘Matilah AS,’ ‘Matilah Israel,’ seperti yang mereka lakukan sebelumnya,” kata Trump.

Sebelumnya, pada 22 Juni 2025, pesawat pengebom B-2 milik AS menjatuhkan 14 bom GBU-57 Massive Ordnance Penetrator (MOP), yang dikenal sebagai bom penembus bunker, ke situs nuklir Iran di Fordo dan Natanz.

Selain itu, puluhan rudal jelajah Tomahawk yang kapal selam luncurkan, menghantam fasilitas nuklir di Isfahan. Ini merupakan bagian dari kampanye Washington melawan program nuklir Iran. Putaran keenam pembicaraan antara AS dan Iran seharusnya berlangsung pada 15 Juni 2025. Namun, Israel melakukan serangan udara terhadap situs militer, nuklir, dan sipil Iran pada 13 Juni.

Konflik selama 12 hari antara Israel dan Iran berakhir dengan gencatan senjata yang AS sponsori. Gencatan senjata ini mulai berlaku pada 24 Juni.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
KPK Naikkan Kasus Korupsi Kuota Haji 2024 ke Penyidikan, Mantan Menag Bakal Dipanggil

KPK Naikkan Kasus Korupsi Kuota Haji 2024 ke Penyidikan, Mantan Menag Bakal Dipanggil

Core Indonesia: Pemerintah Perlu Tuntut Kompensasi Investasi dari AS untuk Ekspor

Core Indonesia: Pemerintah Perlu Tuntut Kompensasi Investasi dari AS untuk Ekspor

Mahasiswa Desak Pencopotan Kepala BPKAD Kota Binjai: Tuding Gagal Kelola Keuangan dan Proyek Daerah

Mahasiswa Desak Pencopotan Kepala BPKAD Kota Binjai: Tuding Gagal Kelola Keuangan dan Proyek Daerah

Korupsi Kuota Haji 2024-2025: KPK Temukan Kerugian Negara Lebih dari Rp1 Triliun

Korupsi Kuota Haji 2024-2025: KPK Temukan Kerugian Negara Lebih dari Rp1 Triliun

Australia Akan Akui Palestina: Albanese Sebut Ini “Harapan Terbaik bagi Umat Manusia”

Australia Akan Akui Palestina: Albanese Sebut Ini “Harapan Terbaik bagi Umat Manusia”

Pelantikan Jabatan Strategis dan Kodam Baru di TNI, Sisi Lain Sorotan Kasus Prajurit Tewas

Pelantikan Jabatan Strategis dan Kodam Baru di TNI, Sisi Lain Sorotan Kasus Prajurit Tewas