Fakta Baru Kematian Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan: Patah Tulang Lidah hingga Dugaan Obat Penenang

Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) mengungkap sejumlah fakta baru terkait kasus kematian Brigadir Nurhadi, seorang anggota Bidang Propam di Gili Trawangan, Lombok Utara. Brigadir Muhammad Nurhadi ditemukan meninggal dunia saat berenang di sebuah vila privat di Gili Trawangan, Lombok Utara, NTB, Rabu (16/4/2025) malam.

Dalam kasus tersebut, Polda NTB sudah menetapkan tiga tersangka: Kompol I Made Yogi Purusa (IMYPU), Ipda Haris Chandra (HC), dan M (warga biasa). Kompol I Made Yogi Purusa dan Ipda Haris Chandra adalah atasan Brigadir Muhamad Nurhadi. Keduanya sudah dipecat dari kepolisian atau Pemberhentian Dengan Tidak Hormat (PTDH) pada Selasa (27/5/2025) karena terbukti melakukan perbuatan tercela.

Atas perbuatannya, ketiga tersangka dijerat Pasal 351 dan 359 KUHP tentang penganiayaan dan kelalaian yang menyebabkan kematian, dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.

Berikut lima fakta baru terkait kasus kematian Brigadir Nurhadi:

5 Fakta Baru Kasus Kematian Brigadir Nurhadi

1. Patah Tulang Lidah

Ahli forensik Universitas Mataram, dr. Arfi Samsun, mengungkapkan hasil autopsi jenazah Brigadir Nurhadi. Arfi menemukan indikasi penganiayaan terhadap Brigadir Nurhadi.

“Kami menemukan luka memar atau resapan darah di kepala bagian depan maupun kepala bagian belakang. Berdasarkan teori, kepalanya yang bergerak membentur benda yang diam,” kata Arfi, Jumat (4/7/2025).

Selain luka memar, dokter juga menemukan patah tulang lidah. Ini berarti, menurut mereka, pencekikan korban menjadi penyebab 80 persen insiden itu.

2. Masih Hidup Saat Berada di Kolam

Dokter Arfi Samsun juga mengungkap hasil pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan paru-paru, tulang sumsum, dan ginjal. Hasilnya, ditemukan air kolam masuk ke bagian tubuh Brigadir Nurhadi. Kesimpulannya, saat korban berada di dalam air dia masih hidup dan meninggal karena tenggelam yang disebabkan pingsan.

“Jadi ada kekerasan pencekikan yang utama yang menyebabkan yang bersangkutan tidak sadar atau pingsan sehingga berada di dalam air,” jelasnya. “Pencekikan dan tenggelam tidak dapat terpisahkan; keduanya merupakan kejadian yang berkesinambungan atau berkaitan,” tambahnya.

3. Satu Tersangka Perempuan

Misteri sosok inisial M yang menjadi tersangka kasus kematian Brigadir Nurhadi akhirnya terungkap. M adalah seorang wanita asal Jambi. Saat peristiwa kematian Brigadir Nurhadi, M berada di lokasi kejadian.

Direktur Reskrimum Polda NTB Kombes Syarif Hidayat mengatakan, Kompol I Made Yogi Purusa, Ipda Haris Chandra, dan almarhum Nurhadi pergi ke Gili Trawangan untuk liburan. Dua orang wanita menemani mereka pergi. “Dari penjelasannya, salah satunya (tersangka dan korban) ke sana (Gili Trawangan) untuk happy-happy dan pesta,” tegas Syarif, Jumat (4/7/2025).

4. Brigadir Nurhadi Diberi Obat Penenang

Kombes Syarif Hidayat menjelaskan, saat tiba di vila privat Gili Trawangan yang menjadi lokasi pesta, seseorang memberi korban Brigadir Nurhadi sesuatu yang kami ketahui merupakan obat penenang. Namun, ada rentang waktu 20.00 WITA sampai 21.00 WITA tidak ada satupun saksi maupun rekaman kamera pengawas (CCTV) yang melihat dan merekam peristiwa itu.

“Sehingga space waktu ini patut kami duga sebagai tempat terjadinya (pencekikan) seperti yang disampaikan hasil ekshumasi, karena ada faktor sebelumnya diberikan sesuatu yang seharusnya tidak dikonsumsi tapi dikonsumsi,” kata Syarif.

Syarif juga menjelaskan, sebelum peristiwa meninggalnya Nurhadi, korban sempat merayu salah satu rekan wanita dari salah satu tersangka. “Ini saksi di TKP membenarkan,” jelasnya.

CCTV di tempat tersebut hanya ada di pintu masuk. Syarif menegaskan tidak ada rekaman yang hilang dari kamera pengawas itu. Dalam rekaman yang ada, tidak ada orang lain yang keluar masuk dalam rentang waktu mereka menemukan Brigadir Nurhadi meninggal dunia.

Hasil autopsi jenazah Nurhadi menemukan luka akibat benturan benda tumpul serta adanya bekas cekikan. Namun, terkait siapa yang melakukan ini kepada korban, Syarif enggan membeberkannya. “Ini yang masih kami dalami. Sampai hari ini kami belum mendapatkan pengakuan,” kata Syarif.

Karena tidak ada pengakuan dari para tersangka, penyidik mendatangkan ahli poligraf dari Labfor Polda Bali. Hasilnya, sebagian besar yang para tersangka sampaikan adalah kebohongan.

5. Hanya Tersangka Wanita yang Ditahan

Kombes Pol Syarif Hidayat mengatakan, penyidik hanya menahan tersangka M dalam kasus tersebut. Alasan penahanan M karena yang bersangkutan berdomisili di luar NTB. Dalam rekaman yang ada, tidak ada orang lain yang keluar masuk dalam rentang waktu mereka menemukan Brigadir Nurhadi meninggal dunia.

“Jadi kita tahan inisial M untuk memudahkan mengambil keterangan kalau ada petunjuk dari jaksa,” Kata Syarif, Jumat (4/7/2025).

Dua tersangka lainnya yang merupakan pecatan polisi berdomisili di NTB, sehingga lebih memudahkan penyidik saat meminta keterangan. Salah satu tersangka pernah mengemban jabatan penting sehingga kami mengkhawatirkan ia akan menghilangkan barang bukti dan memengaruhi saksi.

Namun, Syarif menegaskan bahwa mereka sudah mengamankan semua barang bukti. Jika terbukti memengaruhi saksi, pihak kepolisian tidak segan-segan menindaklanjuti. “Sampai saat ini tidak ada saksi yang merasa tertekan. Kita profesional dan kita lakukan ini secara hati-hati karena yang kita hadapi bukan orang biasa, mantan Kasat Narkoba dan mantan Kasat Reskrim,” kata Syarif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Eks Gelandang Arsenal Thomas Partey Didakwa Pemerkosaan dan Penyerangan Seksual

Eks Gelandang Arsenal Thomas Partey Didakwa Pemerkosaan dan Penyerangan Seksual

Banding Diterima: Putusan Baru PT Bengkulu untuk Kasus Pengeroyokan Pelajar di Curup

Banding Diterima: Putusan Baru PT Bengkulu untuk Kasus Pengeroyokan Pelajar di Curup

Waspada! Love Scamming Berkedok Investasi: Polda Metro Jaya Tangkap 3 Tersangka

Waspada! Love Scamming Berkedok Investasi: Polda Metro Jaya Tangkap 3 Tersangka

Berita Terpopuler Hari Ini: Korupsi KPK, Isu Jokowi, hingga Klarifikasi Menteri Maman

Berita Terpopuler Hari Ini: Korupsi KPK, Isu Jokowi, hingga Klarifikasi Menteri Maman

Pemuda Tusuk Pesilat Hingga Tewas di Malang, Dipicu Suara Knalpot Bising

Pemuda Tusuk Pesilat Hingga Tewas di Malang, Dipicu Suara Knalpot Bising

Kisah Haru Calon Jaksa Reynanda Prima Ginting: Meninggal Saat Kejar Buronan, Keluarga Bangga

Kisah Haru Calon Jaksa Reynanda Prima Ginting: Meninggal Saat Kejar Buronan, Keluarga Bangga