Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Aceh, Warga Diminta Waspada

Gempa bumi terbaru mengguncang wilayah Aceh dengan kekuatan Magnitudo 5,4. Pusat gempa berlokasi di laut, sekitar 42 kilometer sebelah barat laut Kota Sabang. Gempa memiliki kedalaman 10 km dan berlokasi di koordinat 6,16 LU–95,04 BT.

Berikut langkah yang harus Anda ambil ketika gempa bumi terjadi:

Langkah Penting Saat Gempa Bumi Terjadi

  1. Tetap Tenang Saat gempa bumi terjadi, cobalah untuk tidak panik dan tetap tenang! Tarik napas dalam-dalam, amati lingkungan sekitar, lalu pilih lokasi aman untuk berlindung.
  2. Di Dalam Rumah Jika gempa terjadi saat Anda berada di dalam bangunan, upayakan menyelamatkan diri dan orang-orang di sekitar. Berlindung di bawah meja adalah cara terbaik melindungi diri dari benda-benda yang jatuh saat gempa. Setelah itu, lindungi kepala menggunakan benda lembut seperti bantal, helm, papan, atau yang paling sederhana Anda dapat memakai kedua tangan dalam posisi terlentang.
  3. Di Luar Ruangan Jika gempa terjadi saat Anda berada di luar ruangan, langkah pertama adalah menjauh dari bangunan dan tiang listrik, lalu segera menuju area terbuka. Tetaplah tenang dengan menghirup napas dalam-dalam dan tidak melakukan apa pun. Umumnya, setelah gempa pertama terjadi, akan diikuti gempa susulan.
  4. Di Kerumunan Jika Anda berada di tengah kerumunan saat itu, biasanya suasana akan panik. Untuk menghindari hal tersebut, Anda dapat mengikuti petunjuk dari petugas penyelamat dan berusaha segera menuju tangga darurat guna mencapai area terbuka.
  5. Di Pegunungan atau Kawasan Dataran Tinggi Jika gempa terjadi ketika Anda berada di gunung, segeralah berpindah ke area yang datar dan terbuka untuk mencari perlindungan. Sebaiknya menjauhi area yang berdekatan dengan lereng, sebab ada risiko terjadinya tanah longsor yang dapat membahayakan keselamatan jiwa.
  6. Di Laut Gempa yang terjadi di dasar laut dapat memicu terjadinya gelombang tsunami. Jika gempa terjadi, segeralah berpindah ke tempat yang lebih tinggi.
  7. Di Dalam Kendaraan Bagi yang sedang dalam perjalanan ketika gempa terjadi, peganglah erat-erat agar tidak jatuh. Berhentilah di area yang luas dan tetaplah di lokasi tersebut.

Memahami Skala Intensitas Gempa (MMI)

Getaran gempa, sebagaimana diketahui, diukur menggunakan skala MMI (Modified Mercalli Intensity). Berikut adalah skala MMI yang dikutip dari situs BMKG:

I MMI: Getaran gempa bumi biasanya tidak terasa, kecuali dalam kondisi yang sangat istimewa dan hanya dapat dirasakan oleh sebagian kecil orang.

II MMI: Getaran atau guncangan gempa bumi terasa oleh sebagian orang, dan benda-benda ringan yang digantung, seperti lampu hias, ikut berayun.

III MMI: Guncangan gempa terasa jelas di dalam rumah. Getaran terasa seperti sedang naik di dalam truk yang sedang melaju.

IV MMI: Pada siang hari, getaran dapat dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah, sebagian orang di luar rumah, hingga menyebabkan gerabah pecah, jendela atau pintu bergetar dan berderik, serta dinding mengeluarkan suara.

V MMI: Getaran gempa bumi terasa oleh hampir seluruh orang, banyak orang panik dan berlarian, keramik atau gerabah pecah, barang-barang terlempar, tiang serta objek besar tampak bergoyang, dan ayunan lonceng bisa berhenti berbunyi.

VI MMI: Guncangan gempa bumi terasa oleh seluruh orang. Sebagian besar orang terkejut dan berlari ke luar, plester dinding runtuh, dan cerobong asap di pabrik mengalami kerusakan, meskipun hanya kerusakan ringan.

VII MMI: Seluruh anggota keluarga sedang tidak berada di rumah. Kerusakan minimal terjadi pada rumah yang memiliki struktur dan konstruksi kokoh. Sementara itu, pada bangunan dengan konstruksi kurang memadai terjadi retak-retak bahkan keruntuhan, serta cerobong asap pecah. Getaran tersebut dapat terasa oleh orang-orang yang sedang berkendara.

VIII MMI: Kerusakan minimal terjadi pada struktur bangunan yang dibangun kokoh. Bangunan dengan konstruksi tidak memadai mengalami retak-retak, dinding terpisah dari kerangka rumah, cerobong asap pabrik serta monumen runtuh, dan air menjadi keruh.

IX MMI: Kerusakan pada bangunan berkonstruksi kokoh, kerangka rumah menjadi miring, dan banyak mengalami retak-retak. Rumah terlihat bergeser dari fondasi asalnya. Pipa-pipa di dalam rumah mengalami patah atau putus.

X MMI: Bangunan kayu yang kokoh hancur, kerangka rumah terlepas dari fondasinya, tanah retak dengan rel yang bengkok, serta tanah longsor juga terjadi di setiap sungai dan di daerah yang berlereng curam.

XI MMI: Beberapa bangunan masih berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa bawah tanah tidak bisa kita gunakan sama sekali, tanah retak terbuka, rel kereta sangat melengkung.

XII MMI: Kerusakan total terjadi, dengan gelombang terlihat di permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap, benda-benda terangkat ke udara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Geger! Gigi Taring Limbad Bikin Petugas Imigrasi Arab Saudi Berteriak ‘Setan’, Begini Kisahnya!

Geger! Gigi Taring Limbad Bikin Petugas Imigrasi Arab Saudi Berteriak ‘Setan’, Begini Kisahnya!

Kisah Rayyan Arkan Dikha: Penari Pacu Jalur Viral yang Curi Perhatian Dunia

Kisah Rayyan Arkan Dikha: Penari Pacu Jalur Viral yang Curi Perhatian Dunia

Mengenal David Corenswet: Aktor Baru di Balik Jubah Sang Superman

Mengenal David Corenswet: Aktor Baru di Balik Jubah Sang Superman

Aura Farming: Kisah Dika, Bocah Penari di Festival Pacu Jalur yang Viral Mendunia

Aura Farming: Kisah Dika, Bocah Penari di Festival Pacu Jalur yang Viral Mendunia

Kontroversi Lisa Mariana: Bangga Jadi “Ani-ani No Simpanan Yes” dan Perjuangan Melawan Ridwan Kamil

Kontroversi Lisa Mariana: Bangga Jadi “Ani-ani No Simpanan Yes” dan Perjuangan Melawan Ridwan Kamil

Lisa Mariana dan Deretan Konflik Panasnya: Politisi hingga Pengusaha Terlibat

Lisa Mariana dan Deretan Konflik Panasnya: Politisi hingga Pengusaha Terlibat