ExxonMobil, Shell, dan BP Investasi Triliunan di Proyek CCUS Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan sejumlah raksasa migas, seperti ExxonMobil hingga BP, akan berinvestasi dalam proyek penangkapan dan penyimpanan karbon atau carbon capture, utilization, and storage (CCUS) di Indonesia.

“Untuk net zero, beberapa program sudah disiapkan investor oil and gas, antara lain ExxonMobil, Shell, BP Tangguh. Investasinya masing-masing sekitar $10 miliar hingga $15 miliar. Dengan investasi sebesar ini. Batubara bisa kita tarik karbonnya dengan teknologi tinggi,” ucap Airlangga dalam acara Indonesia Mining Forum 2025, Kamis (31/7/2025).

Oleh karena itu, ia mengingatkan bahwa inovasi penangkapan karbon saat ini sangat penting. Apalagi, negara lain seperti Australia dan Jepang telah melakukan hal tersebut. Airlangga mengatakan, Indonesia tidak boleh tertinggal. “Indonesia dengan waktu tak lama bisa mengembangkan,” katanya.

Rencana Investasi Raksasa Migas di Indonesia

Pada Januari 2025, ExxonMobil secara resmi menyatakan keseriusannya untuk membangun industri petrokimia dan carbon capture storage (CCS) atau ‘gudang karbon’. Nilai investasi awal proyek ini mencapai $10 miliar atau sekitar Rp163,2 triliun.

Kala itu, Airlangga menyampaikan, penandatanganan memorandum of understanding (MoU) menjadi bentuk komitmen bersama untuk mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.

“Proyek ini memiliki nilai strategis yang sangat besar, dengan estimasi nilai sebesar $10 miliar. Kami berharap proyek ini akan memberikan dampak yang signifikan bagi kemajuan Indonesia di berbagai sektor,” ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (22/1/2025).

Investasi awal itu untuk pembangunan industri petrokimia yang berfokus pada plastik dan serat sintetik. ExxonMobil selanjutnya berkomitmen membangun gudang karbon atau CCS, yang menurut Kemenko Perekonomian bernilai $5 miliar. Terkait lokasi pembangunan, pemerintah dan ExxonMobil masih mencari lokasi yang tepat di Sunda Asri atau antara Selat Sunda dan Laut Jawa.

Sementara itu, BP menargetkan proyek Tangguh Ubadari, CCUS, dan Compression atau Tangguh UCC di Teluk Bintuni, Papua Barat, akan mulai beroperasi (on-stream) pada kuartal I/2028.

VP Procurement BP James Tehubijuluw mengatakan, saat ini proyek tersebut masih dalam tahap pekerjaan awal berupa pembangunan infrastruktur jalan, hingga camp untuk para pekerja. Sebanyak 5.000 pekerja dikerahkan hingga akhir tahun ini.

“Target kita, first quarter 2028 itu semuanya selesai,” kata James saat ditemui di kawasan BP Tangguh, Papua Barat, Selasa (10/6/2025).

James menerangkan, proyek UCC ini mencakup pengembangan lapangan gas Ubadari. Peningkatan perolehan gas (enhanced gas recovery/EGR) melalui penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon (CCUS) di Lapangan Vorwata. Adapun, BP dan mitra strategisnya telah meresmikan keputusan investasi akhir (final investment decision/FID) proyek ini senilai $7 miliar atau sekitar Rp111,3 triliun.

“Kalau dilihat stage yang di mana sekarang untuk proyek itu selalu ada yang namanya kayak kita bilang itu early works. Early works itu yang membuat jalannya, membuat camp-nya untuk pekerja. Mereka punya tempat tinggal, punya tempat makan dan juga proses barang-barang long lead item,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Prabowo Tunjuk Sugiono Jadi Sekjen Partai Gerindra, Gantikan Ahmad Muzani

Prabowo Tunjuk Sugiono Jadi Sekjen Partai Gerindra, Gantikan Ahmad Muzani

Penutupan FORNAS VIII NTB: Tari Kolosal Pukau Istana Negara, Raih Undangan HUT RI ke-80

Penutupan FORNAS VIII NTB: Tari Kolosal Pukau Istana Negara, Raih Undangan HUT RI ke-80

AMPHURI Dorong Peran Swasta di Penyelenggaraan Haji, Kritik RUU Haji dan Umrah

AMPHURI Dorong Peran Swasta di Penyelenggaraan Haji, Kritik RUU Haji dan Umrah

Susunan Pengurus Partai Gerindra Periode 2025-2030: Satrio Dimas Adityo Jadi Bendahara Umum

Susunan Pengurus Partai Gerindra Periode 2025-2030: Satrio Dimas Adityo Jadi Bendahara Umum

Politikus Nurdin Halid: Isu Munaslub Golkar Hoaks, Soliditas Partai Dukung Penuh Pemerintahan Prabowo

Politikus Nurdin Halid: Isu Munaslub Golkar Hoaks, Soliditas Partai Dukung Penuh Pemerintahan Prabowo

Ada Apa di Balik Amnesti Hasto Kristiyanto dan Abolisi Tom Lembong? Pakar Hukum ini Ungkap Analisa Mengejutkan

Ada Apa di Balik Amnesti Hasto Kristiyanto dan Abolisi Tom Lembong? Pakar Hukum ini Ungkap Analisa Mengejutkan