Menjelajahi Dangdeur Van Java: Pengalaman Kereta Tua di Hamparan Sawah Bandung

Dangdeur Van Java, Bandung, Jawa Barat, menawarkan keunikan tersendiri. Belakangan ini menjadi viral di media sosial karena menghadirkan pengalaman menumpangi kereta tua di tengah suasana pedesaan yang alami dan menyenangkan. Keindahan Dangdeur Van Java memungkinkan pengunjung menikmati perjalanan dengan kereta tua yang menawarkan pemandangan memukau—sangat cocok untuk menghabiskan akhir pekan.

Wisata ini menawarkan perjalanan singkat menggunakan kereta yang melintasi hamparan sawah hijau dengan pemandangan menyejukkan mata. Sangat pas untuk Anda yang ingin sejenak melepas penat dari hiruk-pikuk perkotaan. Anda dapat menikmati suasana healing bernuansa alam khas pedesaan.

Sepanjang perjalanan, pengunjung bisa berpose untuk berfoto dengan latar belakang hamparan sawah luas, langit biru cerah, serta nuansa klasik dari gerbong kereta. Ini sangat cocok untuk Anda unggah ke Instagram. Yang menarik, harga tiket wisata ini cukup ramah di kantong. Ini menjadikannya pilihan liburan dengan anggaran terbatas yang tetap menyenangkan dan berkesan.

Wisata yang terletak di Desa Wisata Kiangroke ini Chandra inisiasi. Ia seorang pengusaha penyelenggara acara yang telah lama terlibat dalam bisnis wisata alam, seperti arung jeram. “Awalnya saya melihat di Jawa Barat belum ada wahana seperti ini. Karena itu, kami mencoba membuat sesuatu yang baru, dan ternyata Alhamdulillah menjadi viral,” kata Chandra saat ditemui di Jalan Dangdeur Ciherang, Kiangroke, Banjaran, Sabtu (28/6/2025).

Chandra menyatakan Dangdeur Van Java baru mulai beroperasi pada 1 Mei 2025. Namun, dalam waktu singkat, ia langsung menarik minat pengunjung berkat konsep khasnya. Wahana ini memberikan pengalaman menarik berupa naik kereta api mini yang melintasi jalur mengitari sawah hijau dan alami.

Proses Pembangunan dan Fasilitas Dangdeur Van Java

Chandra mengungkapkan, seluruh lintasan dan wahana dibuat secara manual hanya dalam jangka waktu satu bulan. Untuk mendukung keamanan dan kenyamanan, kereta mini ini menggunakan mesin motor. Sebelumnya, Chandra sempat mempertimbangkan penggunaan aki dan tenaga listrik.

“Kami memilih mesin motor karena dinilai lebih stabil dan aman untuk trek seperti ini,” ujar Chandra.

Wahana ini memiliki lima gerbong yang mampu menampung maksimal 17 orang dalam satu kali putaran. Harga tiketnya tergolong ramah di kantong, yakni Rp15.000 untuk satu kali putaran dan Rp20.000 untuk dua kali putaran. Anak-anak berusia lebih dari 3 tahun harus membayar tiket, sementara yang berusia di bawah itu masih gratis.

Wisata naik kereta api dengan pemandangan hamparan sawah hijau dan udara segar khas Pangalengan memberikan pengalaman menyenangkan. Kegiatan ini menjadi alternatif liburan keluarga, terutama bagi anak-anak.

Lokasi Strategis dan Rencana Pengembangan Dangdeur Van Java

Meskipun berada di tengah sawah, Chandra memastikan keberadaan jalur Dangdeur Van Java tidak mengganggu aktivitas pertanian di sekitarnya. “Kita membuat lintasannya di tepi sawah, bukan di tengah area sawah. Dengan begitu, ini tidak mengganggu tanaman maupun hasil panen,” kata Chandra.

Lahan yang dipergunakan adalah lahan carik desa. Pengelolaannya dilakukan melalui kerja sama bagi hasil dengan pihak desa. Dangdeur Van Java kini menjadi wahana pertama yang beroperasi di Desa Wisata Kiangroke, meskipun program pengembangan desa wisatanya masih dalam proses penyempurnaan.

Ke depannya, Chandra menyebutkan terdapat rencana menambah berbagai fasilitas. Contohnya, rumah kabin, rumah sawah, serta wahana permainan anak lainnya di sekitar kawasan ini. “Insyaallah, nanti akan ada pengembangan lebih lanjut. Saat ini kita fokuskan dulu pada wahana ini,” ujarnya.

Dengan mengusung konsep wisata edukatif, suasana pedesaan yang asri, serta fasilitas ramah anak, Dangdeur Van Java dapat menjadi destinasi yang tepat. Wisatawan dapat mengunjunginya sebelum melanjutkan perjalanan ke kawasan wisata utama Pangalengan. “Tempat ini bisa menjadi pilihan menarik bagi keluarga yang ingin berlibur sambil tetap merasakan kedekatan dengan alam,” kata Chandra.

Untuk mencapai Dangdeur Van Java, wisatawan dapat keluar melalui Tol Seroja (Soreang–Pasir Koja). Kemudian, mereka melanjutkan perjalanan sekitar 1 jam menuju tempat tujuan. Menariknya, Jalan Dangdeur yang menjadi lokasi tempat wisata ini juga berfungsi sebagai jalur alternatif ke Pangalengan. Terutama, saat jalur utama Banjaran–Pangalengan mengalami kemacetan. Dengan demikian, objek wisata ini bukan hanya menjadi tujuan utama, tetapi juga lokasi persinggahan yang menarik sebelum melanjutkan perjalanan menuju Pangalengan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Geger! Gigi Taring Limbad Bikin Petugas Imigrasi Arab Saudi Berteriak ‘Setan’, Begini Kisahnya!

Geger! Gigi Taring Limbad Bikin Petugas Imigrasi Arab Saudi Berteriak ‘Setan’, Begini Kisahnya!

Kisah Rayyan Arkan Dikha: Penari Pacu Jalur Viral yang Curi Perhatian Dunia

Kisah Rayyan Arkan Dikha: Penari Pacu Jalur Viral yang Curi Perhatian Dunia

Nadin Amizah Alami Pelecehan Fisik Lagi Usai Manggung, Merasa Sangat Kecewa

Nadin Amizah Alami Pelecehan Fisik Lagi Usai Manggung, Merasa Sangat Kecewa

Mengenal David Corenswet: Aktor Baru di Balik Jubah Sang Superman

Mengenal David Corenswet: Aktor Baru di Balik Jubah Sang Superman

Aura Farming: Kisah Dika, Bocah Penari di Festival Pacu Jalur yang Viral Mendunia

Aura Farming: Kisah Dika, Bocah Penari di Festival Pacu Jalur yang Viral Mendunia

Kontroversi Lisa Mariana: Bangga Jadi “Ani-ani No Simpanan Yes” dan Perjuangan Melawan Ridwan Kamil

Kontroversi Lisa Mariana: Bangga Jadi “Ani-ani No Simpanan Yes” dan Perjuangan Melawan Ridwan Kamil