PT Lippo Cikarang Tbk lewat perusahaannya yang lain, yakni PT Mahkota Sentosa Utama (MSU), berjanji akan menyelesaikan kembali uang para pembeli Meikarta. Hal ini disampaikan sebagaimana hasil pertemuan Bos Lippo
Grup James Riady bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait Pada hari Rabu, tanggal 23 April 2025.
“Sumber dana untuk menyelesaikan kewajiban tersebut berasal dari kas internal maupun hasil penjualan atas unit-unit apartemen Meikarta,” kata Corporate Secretary Lippo Cikarang Peter Adrian melalui keterangan resmi yang dirilis di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, 25 April 2025.
Peter menambahkan pula bahwa konstruksi apartemen Meikarta tetap dalam proses dan akan diselesaikan secara bertahap sampai dengan Juli tahun 2027. Dia menyatakan tidak adanya masalah bahan bangunan yang bisa memperlambat kemajuan proyek Meikarta ke depannya.
Para pembeli apartemen di Meikarta mengkritisi proyek tersebut akibat ketidaktentuan dalam serah terimanya. Dari peluncuran saluran aduan BENAR-PKP yang dimulai tanggal 26 Maret 2025 sampai dengan 23 April 2025, Departemen PKP telah mendapat keluhan dari sebanyak 118 orang pembeli apartemen Meikarta.
Sebanyak 88 konsumen meminta pengembalian uang, 4 konsumen meminta pengembalian uang atau serah terima unit, 2 konsumen meminta serah terima unit, 1 konsumen mengadu soal IPL, dan 23 konsumen lainnya masih dalam tahap konfirmasi karena tidak mencantumkan keinginannya dalam pengaduan.
Dari 118 pengaduan yang masuk, Dirjen Kawasan Permukiman Kementerian PKP Fitrah Nur mengatakan 102 konsumen telah melengkapi data. Artinya, masih ada 16 konsumen yang belum melengkapi. Adapun berdasarkan data sementara yang dikumpulkan Kementerian PKP, tercatat dana senilai Rp 26.855.558.439 atau sekitar Rp 26,9 miliar sudah dibayarkan 102 konsumen untuk pembelian apartemen.
Sugiyatno, 65 tahun, termasuk konsumen yang mengadu kepada Kementerian PKP. Ia menuntut pengembalian dana karena telah melunasi pembayaran satu unit apartemen senilai Rp 325 juta pada 2017 tetapi tidak mendapat kepastian serah terima unit.
Sebenarnya, penduduk dari Jakarta Timur ini berniat menggunakan apartemen di Meikarta sebagai sarana investasi. Laki-laki yang bekerja sebagai ahli keuangan dan perpajakan tersebut bahkan sudah bersedia melepas 600 gram emas batangan pada tahun 2017 silam.
Barusan menjual 600 gram, kini sisa hanya sekitar 150 gram,” ungkap Sugiyatno setelah menyaksikan pertemuan antara James Riady dan Maruarar Sirait. “Apartemen itu awalnya direncanakan untuk disewakan demi keuntungan bisnis. Oleh karena itu, dari segi finansial, saya merugi cukup besar.
Meski demikian, akhir-akhir ini dia cukup optimis bahwa permintaan pengembalian dana dapat terwujud. Apalagi, pemimpin Lippo James Riady sudah menegaskan niatnya dan berkomitment untuk memastikan proses pengembalian uang pelanggan diselesaikan lebih awal dari batas waktu yang ditetapkan oleh Menteri Maruarar, yaitu sebelum tanggal 23 Juli 2025.
Pada waktu tersebut, James Riady menyatakan bahwa ia tak mau masalah Meikarta berkepanjangan. Dia berkomentar, “Semakin cepat, semakin baik.” Ia percaya bahwa para pembeli yang telah memercayakan diri mereka kepada proyek Meikarta perlu diberikan penghargaan.