Di tengah derasnya arus urbanisasi, konektivitas transportasi umum dengan pusat belanja dan area komersial bukan lagi sekadar pelengkap, tapi sudah jadi kebutuhan mendesak. Kota-kota besar sudah membuktikan bahwa integrasi moda transportasi dengan sentra ekonomi mampu mendorong mobilitas, memperluas akses publik, dan mengangkat daya saing kawasan.
PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), salah satu pengembang yang menyadari potensi tersebut. Oleh karena itu, pengembang kawasan Summarecon Kelapa Gading ini berani menggelontorkan investasi besar untuk menghubungkan area komersialnya secara langsung dengan stasiun transportasi umum.
Terbaru, Summarecon melakukan kerja sama dengan PT LRT Jakarta. Mereka mendapatkan hak penamaan (naming rights) Stasiun LRT Jakarta Boulevard Utara Summarecon Mall dan sekaligus menghadirkan jembatan penghubung (connecting bridge) stasiun tersebut dengan pusat perbelanjaan Summarecon Mall Kelapa Gading.
Naming rights Stasiun LRT Jakarta Boulevard Utara Summarecon Mall dan fasilitas jembatan penghubung (connecting bridge) tersebut telah Gubernur Jakarta Pramono Anung Wibowo resmikan pada Kamis (24/7).
President Director PT Summarecon Agung Tbk, Adrianto P. Adhi, mengatakan kerja sama naming rights tersebut menjadi bukti bahwa Summarecon terus konsisten mendukung program pemerintah. Khususnya, ini berlaku bagi pengembangan kota Jakarta yang semakin berorientasi kepada transportasi publik.
Menurutnya, kolaborasi ini akan menjadi kerja sama saling menguntungkan antara pengembang dan operator transportasi publik. Summarecon berharap pengunjung bisa memaksimalkan penggunaan transportasi publik yang aman dan nyaman. “Hal ini juga sekaligus menjadi bentuk edukasi kepada masyarakat untuk bisa mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang berdampak positif pada berkurangnya kemacetan,” kata Adrianto.
Adrianto mengungkapkan, Summarecon telah mengucurkan dana sekitar Rp16 miliar untuk membangun jembatan penghubung antara stasiun LRT dan kawasan mal. Selain itu, Summarecon juga menggelontorkan Rp20 miliar untuk mendapatkan hak penamaan (naming rights) stasiun LRT selama lima tahun. Hak penamaan ini akan dievaluasi dan dapat diperpanjang setiap lima tahun sekali.
Jembatan penghubung ini memiliki panjang 120 meter, ditambah 20 meter lagi menuju area GAFOY. Mengusung konsep terbuka (open air), jembatan ini dilengkapi atap untuk memaksimalkan sirkulasi udara dan memberikan kenyamanan bagi pejalan kaki. Jam operasional jembatan mengikuti jam buka Summarecon Mall Kelapa Gading, yakni dari pukul 10.00 hingga 22.00 WIB. Untuk keamanan, pengelola telah memasang CCTV di berbagai titik, dan petugas keamanan juga bersiaga di area tersebut.
Walaupun kita belum bisa menghitung dampaknya terhadap bisnis secara pasti, banyak pihak menilai kolaborasi ini strategis. Saat ini, jumlah penumpang LRT Jakarta masih sekitar 5.000 orang per hari. Menurut Adrianto, tujuan utama pembangunan jembatan ini adalah mendorong lebih banyak orang menggunakan transportasi publik. Ini juga membiasakan diri meninggalkan kendaraan pribadi.
Meski pertumbuhan nilai kawasan seperti Kelapa Gading belum terasa signifikan karena konektivitas transportasi yang belum sepenuhnya terintegrasi, banyak pihak meyakini potensinya akan terus meningkat seiring waktu. Summarecon berharap keberadaan jembatan ini bisa memperkuat daya tarik kawasan dan meningkatkan kenyamanan masyarakat dalam berkunjung.
Di sisi lain, Willy Effendy, Director Operation Summarecon Malls Group, menyebutkan bahwa jumlah kunjungan ke Summarecon Mall Kelapa Gading pada 2024 mencapai sekitar 32 juta orang. Dengan beragam acara dan program yang mereka gelar, pihaknya menargetkan kunjungan tahun ini naik sekitar 10%–15%.
Gubernur Jakarta Pramono Anung menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Jakarta dalam mengatasi kemacetan. Caranya melalui pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD) untuk mendukung integrasi transportasi publik.
Ia bilang, pengembangan itu tidak hanya mengandalkan APBD tetapi melibatkan inovasi dan kolaborasi, seperti kerja sama naming rights LRT Jakarta dengan Summarecon Mall. “Ini bukti nyata keseriusan Jakarta membenahi konektivitas transportasi,” ujarnya, Kamis (24/7).
Pramono menambahkan, mereka akan memperluas model kolaborasi dengan Summarecon ke sejumlah titik strategis, termasuk Pasar Baru dan Glodok. Di sisi lain, mereka akan mempercepat pembangunan infrastruktur transportasi umum. LRT Jakarta yang kini hanya beroperasi hingga Velodrome akan mereka perpanjang sampai Manggarai dan Dukuh Atas.
Pramono menyebut jumlah penumpang LRT Jakarta rute Kelapa Gading-Velodrone saat ini baru sekitar 5.000 per hari. Namun, kami memprediksi angkanya akan melonjak menjadi sekitar 70.000-100.000 per hari jika LRT tersebut sudah menyambung hingga Manggarai.