Rekaman CCTV Ungkap Gelagat Lengkap Diplomat Arya Daru Sebelum Tewas di Kos Menteng

Terungkap gelagat lengkap Arya Daru Pangayunan (39) sebelum ia ditemukan tewas terlilit lakban di kamar kosnya, kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (8/7/2025). Gelagat Arya Daru ini terungkap dari rekaman CCTV di sejumlah lokasi serta pernyataan sejumlah saksi. Ternyata, sebelum ditemukan tewas, Arya Daru melakukan beberapa aktivitas yang tak biasanya.

Berikut gelagat lengkap Arya Daru:

1. Belanja Baju di Mal Grand Indonesia

Kakak ipar Arya Daru, Meta Bagus, menyebut adik iparnya itu sempat berkomunikasi pada 7 Juli 2025 malam dengan sang istri. Bagus mengungkapkan komunikasi itu terjadi pada pukul 21.00 WIB.

Bagus mengatakan komunikasi Arya dan istri terjadi saat korban mengabarkan akan pulang setelah membeli baju di mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat. “Di malamnya itu, adik saya itu berkontak dengan si Daru itu terakhir jam 9-an lah, dia (Daru) habis beli baju di Grand Indonesia, lagi antre taksi,” katanya di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa (15/7/2025).

Bagus menuturkan setelah komunikasi tersebut, Arya tidak bisa istri hubungi. Ia mengetahui hal tersebut setelah melihat adiknya hanya duduk termenung di rumahnya. Mulanya, Bagus mengatakan kebiasaan semacam itu tidak pernah istri Daru lakukan. Istrinya tidak tidur hingga larut malam.

“Saya melihat adik saya itu lagi duduk, jarang begitu. Biasanya sudah tidur sama anak-anaknya. Nah, ini kok tidak tidur,” jelasnya.

Melihat hal tersebut, Bagus pun bertanya ke adiknya terkait alasan belum tidur hingga larut malam. Ia mengetahui sang adik tengah menunggu kabar dari Daru yang tidak bisa ia hubungi. “Saya tanya ‘kowe ngopo ora turu, kok kamu tidak tidur kenapa?’. (Istri Daru menjawab) Ya, aku menelepon Mas Daru, tak kontak-kontak kok raiso (aku menelepon Mas Daru, dihubungi kok tidak bisa),” kata Meta.

Bagus mengungkapkan Ayu begitu resah ketika sang suami tidak bisa ia hubungi. “Keluarga itu tidak pernah tidak teleponan soalnya. Sekedar menanyakan sudah makan atau belum. Itu rutin. Jika ditanya tadi resah, ya resah karena komunikasi mereka itu lancar banget,” jelasnya.

2. Naik Rooftop Kantor Kemenlu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan, Arya Daru sempat mendatangi area rooftop kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Senin (7/7/2025) malam. Hal itu ia lakukan 43 menit setelah berkomunikasi terakhir dengan istrinya.

“Diduga tanggal 7 Juli 2025 pukul 21.43 sampai pukul 23.09 atau sekitar 1 jam 26 menit diduga korban berada di rooftop lantai 12 Gedung Kemlu,” kata Kombes Pol Ade Ary Syam di Polda Metro Jaya, dikutip dari Kompas.com.

Saat naik ke rooftop, Arya Daru tampak membawa barang bawaan. “Kemudian didapatkan fakta bahwa berdasarkan pengamatan CCTV, awalnya korban naik membawa tas gendong dan tas belanja,” tambah Kombes Pol Ade Ary. Menariknya, Arya Daru tidak membawa dua tas miliknya saat turun.

Saat ini tim Subdit Resmob Polda Metro Jaya masih mengumpulkan fakta-fakta lainnya untuk mengungkap penyebab kematian Arya Daru. “Inilah fakta yang kami temukan. Kami masih mengumpulkannya terus, kumpulan fakta-fakta nanti menyesuaikan apa yang korban lakukan di sana dan lain sebagainya,” ujar Ade Ary, Tribun Jakarta mengutipnya.

3. Pulang ke Kos dan Buang Kantong Plastik

Dari rekaman CCTV di kosnya, Jalan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Arya Daru tampak masuk ke kamar kos pada pukul 23.23 WIB. Satu menit kemudian, yakni pukul 23.24 WIB, ADP tampak keluar dari kamar sambil membawa kantong plastik hitam.

Tak lama setelah itu, dia kembali dengan kondisi kancing baju yang sudah terbuka. Tidak ada yang mengetahui aktivitas apa yang Arya Daru lakukan saat ia membuang kantong plastik itu. Terkait isi kantong plastik yang ia buang, Komisioner Kompolnas M Choirul Anam mengaku sudah mengetahui. Namun, Anam enggan mengungkapkan itu ke media.

4. Tak Bisa Dihubungi hingga Ditemukan Tewas

Setelah komunikasi terakhir pukul 21.00 WIB, Arya Daru sudah tidak bisa istri hubungi. Hal ini membuat sang istri panik hingga menghubungi penjaga kos, Siswanto, pada pukul 22.40. Ia meminta penjaga kos mengecek kondisi suaminya lantaran ponsel Arya Daru saat itu tidak aktif. Namun, nomor penjaga kos tersebut tidak aktif.

Istri korban kembali menghubungi penjaga kos ke nomor barunya pada 8 Juli 2025 dini hari, tepatnya pukul 00.48 WIB. “Saat itu nomornya aktif, dan mereka meminta Reonald untuk mengecek kamar korban,” kata Reonald.

Karena itulah, penjaga kos terekam video CCTV mondar-mandir di depan kamar ADP sambil menengok ke arah jendela kamarnya. “Benar, istrinya meminta penjaga kos cek (kamar Arya Daru) karena handphone suaminya mati,” kata Ade Ary.

Kemudian, pukul 05.27 WIB, istri Arya Daru kembali menghubungi penjaga kos untuk meminta cek kembali kamar diplomat muda Kemlu itu. Penjaga kos itu kembali menengok kamar Daru, namun tidak berani mengetuknya.

Penjaga kos akhirnya mendatangi kamar Daru bersama seorang pria berkacamata pada keesokan harinya (8/7/2025) pukul 07.31. Pada momen itu, penjaga kos tengah berusaha membuka pintu kamar Arya yang terkunci dari dalam. Ini menjadi momen pertama kali ia menemukan jasad korban.

Setelah pintu terbuka, akhirnya terungkap Arya Daru sudah tewas dalam keadaan kepala terlilit lakban kuning dan tubuh tertutup selimut biru. Dari olah tempat kejadian perkara, polisi menyita sejumlah barang bukti, termasuk gulungan lakban, kantong plastik, dompet, bantal, serta obat sakit kepala dan lambung. Menariknya, sidik jari ADP teridentifikasi pada lakban yang melilit kepalanya. Namun penyidik masih menyelidiki apakah lakban tersebut ADP pasang sendiri atau ada campur tangan pihak lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
KPK Naikkan Kasus Korupsi Kuota Haji 2024 ke Penyidikan, Mantan Menag Bakal Dipanggil

KPK Naikkan Kasus Korupsi Kuota Haji 2024 ke Penyidikan, Mantan Menag Bakal Dipanggil

Core Indonesia: Pemerintah Perlu Tuntut Kompensasi Investasi dari AS untuk Ekspor

Core Indonesia: Pemerintah Perlu Tuntut Kompensasi Investasi dari AS untuk Ekspor

Mahasiswa Desak Pencopotan Kepala BPKAD Kota Binjai: Tuding Gagal Kelola Keuangan dan Proyek Daerah

Mahasiswa Desak Pencopotan Kepala BPKAD Kota Binjai: Tuding Gagal Kelola Keuangan dan Proyek Daerah

Korupsi Kuota Haji 2024-2025: KPK Temukan Kerugian Negara Lebih dari Rp1 Triliun

Korupsi Kuota Haji 2024-2025: KPK Temukan Kerugian Negara Lebih dari Rp1 Triliun

Australia Akan Akui Palestina: Albanese Sebut Ini “Harapan Terbaik bagi Umat Manusia”

Australia Akan Akui Palestina: Albanese Sebut Ini “Harapan Terbaik bagi Umat Manusia”

Pelantikan Jabatan Strategis dan Kodam Baru di TNI, Sisi Lain Sorotan Kasus Prajurit Tewas

Pelantikan Jabatan Strategis dan Kodam Baru di TNI, Sisi Lain Sorotan Kasus Prajurit Tewas