Biasanya, ular sanca atau piton identik dengan ukuran besar, lilitan kuat, dan gigi yang tajam. Tapi jangan salah, di balik semua hal tersebut ternyata ular tidak berbisa tersebut juga bisa dipelihara, lho. Tak tanggung-tanggung, bahkan ular sanca menjadi salah satu spesies ular yang paling populer untuk dipelihara.
Pemeliharaan yang tidak begitu rumit, variasi warna yang menarik, serta banyaknya jenis membuat ular sanca menjadi hewan peliharaan favorit. Baik itu ukuran besar, kecil, atau bahkan bentuk tubuh unik semua dapat dijinakkan. Namun, pernahkah Anda mempertanyakan tentang ragam spesies sanca yang umum dirawat? Bila jawabannya belum, maka penting bagi Anda untuk membaca artikel ini secara cermat!
Dilansir Ecologyasia, Malayopython reticulatus atau sanca kembang merupakan salah satu ular terbesar di dunia dengan panjang yang mencapai 10 meter. Selain besar, ia juga punya penyebaran yang luas karena bisa dijumpai di Asia Selatan, Asia Timur, hingga Asia Tenggara. Hewan ini juga sangat adaptif dan dibuktikan dari kemampuannya untuk hidup di berbagai habitat, mulai dari hutan yang asri sampai area pemukiman yang padat.
Walau berukuran raksasa, namun sanca kembang sangat populer sebagai peliharaan. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti pilihan morph yang bervariasi dan perawatan yang tidak terlalu sulit. Dalam hal ini, beberapa morph sanca kembang mencakup morph jampea, amelanistic, moca, dan ocelot. Soal perawatan, kamu bisa memberi makan berupa tikus, menyiapkan kandang berukuran sedang, dan selalu jaga kelembaban kandang.
Dilansir The Spruce Pets, sanca pohon hijau sering dipelihara karena dua hal. Pertama, perawatan hewan ini terbilang mudah karena ia tak memiliki teknik perawatan khusus. Spesifiknya, kamu hanya perlu menjaga kelembaban kandang, memberi makan secara rutin, dan memberikan tempat bertengger di kandang. Kemudian, ular ini punya warna yang sangat mencolok, seperti hijau, jingga, dan kuning.
Tapi, kamu harus berhati-hati jika hendak memelihara ular ini. Pasalnya, beberapa spesies seperti Morelia viridis
merupakan hewan yang dilindungi di Indonesia jadi kamu tak boleh sembarangan membeli, menangkap, atau memeliharanya. Ular ini juga tak terlalu besar dengan panjang maksimal sekitar 1,5 meter. Soal penyebaran, ia bisa dijumpai di Indonesia dan Australia. Terakhir, sanca pohon hijau adalah hewan arboreal yang hidup di pepohonan.
Seperti namanya, hewan dengan nama ilmiah Python molurus ini bisa dijumpai di wilayah India dan sekitarnya. Secara spesifik, hewan dengan panjang maksimal 7 meter ini kerap menghuni hutan, bebatuan, savana, semak-semak, kebun, dan daerah pinggir sungai. Sanca batu india merupakan salah satu ular terbesar di habitatnya. Karena hal tersebut, ia bisa memakan apapun, mulai dari tikus, terwelu, burung, kadal, sampai rusa.
Karena termasuk ular raksasa, maka kamu harus berupaya ekstra jika ingin memelihara reptil ini. Dikutip
ReptileTalk NET, siapkan kandang raksasa untuk menampung sanca ini. Kelembaban juga harus dijaga agar ular ini tidak dehidrasi atau kedinginan. Kemudian, suhu harus dijaga stabil di angka 26-28 ºC dan suhu untuk berjemur harus cukup tinggi, yaitu sekitar 33ºC. Uniknya, ular ini merupakan ular yang terkenal tenang dan bisa dipegang atau digenggam dengan mudah.
Python bivittatis atau sanca bodo merupakan kerabat dekat dari sanca batu india. Saking dekatnya, bahkan kedua ular tersebut sempat diklasifikasikan sebagai satu spesies. Sama seperti sanca kembang, sanca bodo merupakan salah satu ular terbesar dengan panjang mencapai 5 meter dan bobot di angka 97 kilogram. Sayangnya, saat ini populasi sanca bodo terus menurun. Di Indonesia sendiri hewan ini termasuk hewan terancam punah yang dilindungi oleh pemerintah.
Oleh karena besarnya ukuran, ular sanca bodo tidak sesuai untuk dibudidayakan oleh siapa saja. Malahan, pemiliknya harus spesialis dalam hal ini keeper profesional yang mampu merawat ular tersebut. Berdasarkan laporan Reptifiles, kamu harus menyiapkan banyak hal sebelum memelihara sanca bodo, seperti pengalaman memelihara yang lama, kandang besar, biaya yang tidak sedikit, makanan bergizi, alat-alat keamanan, sampai perhatikan kelembaban dan kenyamanan kandang.
Apabila dikomparasi dengan ular sanca yang lain, Python regius atau sanca bola merupakan ular sanca yang paling populer dan terkenal sebagai peliharaan. Hal tersebut tidak mengherankan mengingat panjangnya hanya mencapai 1,8 meter, ia tidak agresif dan berbahaya, perawatannya mudah, dan ular ini juga bisa dibeli dengan mudah. Tak hanya itu, sanca bola juga menawarkan banyak morph yang warnanya bervarisi. Contohnya, ada morph albino berwarna kuning, acid berwarna cokelat, sampai axanthic berwarna silver.
Laman iNaturalist menjelaskan kalau sanca bola berasal dari benua Afrika. Di alam liar, ia kerap memakan reptil, burung, dan mamalia berukuran kecil. Biasanya, ia juga lebih aktif di malam hari dan lebih sering beristirahat di siang hari. Seperti namanya, reptil ini bisa menggulung diri menjadi bola saat merasa terancam. Sayangnya, populasinya mulai menurun akibat kerusakan habitat dan perburuan liar.
Seperti halnya jenis hewan yang lain, ular sanca pun dapat dijinaki baik oleh pemula maupun peternaker berpengalaman. Namun ada beberapa aspek penting yang perlu diperhitungkan ketika ingin menjinakkan ular sanca. Mulailah dengan menyiapkan segala sesuatu mulai dari mental Anda sendiri, tempat tinggal untuk mereka, hingga pakan sehingga ular kesayangan tersebut akan tetap sehat dan bahagia. Hindari praktik pengasuhan yang tidak teratur karena bisa mengarah pada penyiksaan binatang peliharaan Anda. Bila dirasa belum cukup matang dalam hal ini, lebih bijaksana jika Anda menahan niat mencobanya.