Dividen Segar Kumala 2025 menjadi perhatian utama para pemegang saham PT Segar Kumala Indonesia Tbk. (BUAH) menjelang Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang pihak penyelenggara jadwalkan pada tanggal 2 Mei 2025. Dalam kesempatan ini, perusahaan akan mengumumkan pembagian dividen tunai sebesar Rp21 per lembar saham, yang mencerminkan komitmen perusahaan dalam memberikan imbal hasil kepada para investor.
PT Segar Kumala Indonesia Tbk. (BUAH) mengumumkan bahwa dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 2 Mei 2025, perusahaan akan membagikan Dividen Segar Kumala 2025 sebesar Rp21 per lembar saham. Dividen ini setara dengan total Rp21 miliar, atau sekitar 59,6% dari laba bersih tahun buku 2024.
Pembagian dividen ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk menjaga kepercayaan pemegang saham sekaligus menunjukkan kinerja keuangan yang stabil meskipun menghadapi tantangan ekonomi yang cukup signifikan sepanjang tahun 2024.
Pada tahun 2024, PT Segar Kumala Indonesia Tbk. berhasil mencatat pendapatan sebesar Rp2,2 triliun, meningkat 24% dari pada tahun 2023 yang mencapai Rp1,7 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan penjualan di beberapa segmen utama, terutama buah impor dan unggas beku.
Namun, laba bersih perusahaan mengalami koreksi akibat kenaikan biaya operasional dan harga pokok penjualan, terutama pada produk buah segar yang melemahkan daya beli masyarakat. Hal ini menyebabkan margin keuntungan perusahaan terkompresi, meskipun operasi tetap berjalan stabil.
Direktur Utama Segar Kumala, Renny Lauren, menyatakan bahwa kenaikan biaya operasional dan harga pokok penjualan, terutama untuk produk buah segar. Menyebabkan penurunan laba bersih di tengah turunnya daya beli masyarakat.
“Meski marjin kami terkompres, kami tetap stabil dan melanjutkan pembagian dividen Segar Kumala 2025 kepada pemegang saham,” ujarnya.
Selain itu, sektor buah impor mencatat omzet Rp2,1 triliun, naik 24% year-on-year (YoY). Segmen unggas beku tumbuh 55% YoY dengan omzet Rp42,9 miliar. Pendapatan ini melampaui target awal Rp2 triliun untuk tahun buku 2024.
Menyongsong 2025, manajemen Segar Kumala telah menyiapkan strategi untuk meningkatkan pangsa pasar dan menghadapi ketidakpastian ekonomi. Demi mendukung pertumbuhan jangka panjang.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.