Diduga Lakukan Gestur Tak Senonoh di TikTok, Anggota DPR Prana Putra Sohe Klarifikasi ke MKD

Anggota Komisi XIII DPR RI dari Fraksi PKB, Prana Putra Sohe, menjalani pemeriksaan oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI atas dugaan pelanggaran etik. Pasalnya, Prana Putra diduga menunjukkan gestur tangan tidak senonoh dalam siaran langsung atau live streaming di media sosial TikTok.

Wakil Ketua MKD DPR RI, Adang Daradjatun, menyatakan laporan dugaan pelanggaran etik MKD terima pada 25 Juni 2025. Oleh karena itu, MKD memanggil Prana Putra untuk memberikan klarifikasi atas laporan tersebut.

“Kami mengadukan saudara atas dugaan pelanggaran atas gesture yang tidak pantas secara etika, simbol yang secara luas orang kenal sebagai isyarat seksual. Dan seseorang menyiarkannya dalam live streaming di media sosial TikTok,” kata Adang saat ia membacakan laporan dalam sidang MKD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/7).

Dalam sidang etik tersebut, MKD DPR turut memutarkan ulang video yang menjadi bahan aduan. Setelah ia menyimak video yang mereka putar, pimpinan meminta Prana Putra memberikan klarifikasi atas dugaan pelanggaran etik tersebut.

Klarifikasi Prana Putra: Gurauan Awet Muda dan Konteks Budaya

Dalam klarifikasinya, Prana Putra menyebut kejadian itu berlangsung sesaat sebelum kegiatan reses Komisi XIII DPR. Ia mengaku tidak menyadari bahwa dirinya sedang masuk dalam siaran langsung media sosial.

“Kemudian saya diajak masuk ke dalam frame video tersebut. Pertama saya tidak tahu kalau itu live TikTok, terus terang saya tidak tahu demi Allah, dan kemudian saya masuk di situ,” ujar Prana Putra.

Menurut Prana Putra, saat itu suasana bersifat santai, dan ia hanya bergabung dalam obrolan ringan bersama ketiga rekannya. Prana Putra menglarifikasi bahwa gestur tangan yang ia tunjukkan berupa terkepal dengan ibu jari terapit jari telunjuk dan tengah. Itu ia lakukan sebagai bagian dari gurauan terkait tips awet muda.

“Jadi saya hanya menjelaskan bahwa kalau mau awet muda, ya seperti itu tadi. Jadi saya pikir itu gestur yang saya tidak mau mengatakan bahasa-bahasa yang lain, karena kalau bahasa Palembang itu lebih, apa istilahnya, orang itu carut ya, dan sebagainya,” tuturnya.

Prana Putra pun menegaskan, akun TikTok yang menyiarkan video itu bukan miliknya. Ia mengaku tidak mengetahui bahwa momen tersebut sedang perekam rekam serta akan seseorang unggah ulang dengan narasi negatif.

Lebih lanjut, Prana Putra mengklaim gestur tersebut sebenarnya memiliki konteks budaya tertentu dan tidak selalu bermakna pornografi. Ia mencontohkan kemunculan simbol serupa pada artefak sejarah seperti Meriam Si Jagur di Museum Fatahillah Jakarta, Meriam Ki Amuk di Banten, dan berbagai peninggalan lainnya.

“Simbol itu juga saya lihat di Museum Fatahillah, Meriam Si Jagur, juga di Museum Agung Banten dan Meriam Ki Amuk. Jadi, menurut saya, kita tidak bisa serta-merta menilainya sebagai pornografi,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Putri KW Satu-satunya Tunggal Putri Indonesia di Japan Open 2025, Berhasil Revans atas Nidaira

Putri KW Satu-satunya Tunggal Putri Indonesia di Japan Open 2025, Berhasil Revans atas Nidaira

Andrew Andika Siap Nikahi Violentina Kaif: Belum Setahun Cerai, Mantap dengan Ibu Tunggal Sosialita

Andrew Andika Siap Nikahi Violentina Kaif: Belum Setahun Cerai, Mantap dengan Ibu Tunggal Sosialita

Gempa M 3,1 Guncang Jailolo Maluku Utara Hari Ini, BMKG Beri Imbauan

Gempa M 3,1 Guncang Jailolo Maluku Utara Hari Ini, BMKG Beri Imbauan

Konstruksi Sekolah Rakyat Tahap II Dimulai September 2025, Anggaran Puluhan Triliun Disiapkan

Konstruksi Sekolah Rakyat Tahap II Dimulai September 2025, Anggaran Puluhan Triliun Disiapkan

Eks Stafsus Nadiem Makarim, Jurist Tan, Jadi Tersangka Korupsi Pengadaan Laptop Chromebook

Eks Stafsus Nadiem Makarim, Jurist Tan, Jadi Tersangka Korupsi Pengadaan Laptop Chromebook

Ambisi Presiden Prabowo: Pemerintah Berencana Bangun Kampung Haji di Mekkah

Ambisi Presiden Prabowo: Pemerintah Berencana Bangun Kampung Haji di Mekkah