Tantangan Industri Ban 2025: Bridgestone Optimis Kejar Target di Tengah Ancaman Tarif AS

PT Bridgestone Tire Indonesia memetakan sejumlah tantangan dan peluang yang mengiringi industri ban pada tahun ini. Bridgestone masih optimistis mengejar target pertumbuhan produksi dan penjualan sekitar 5% – 7% dibandingkan tahun lalu.

Presiden Direktur Bridgestone Tire Indonesia, Mukiat Sutikno, menilai target tersebut realistis untuk dikejar. Namun, Bridgestone akan fokus mencermati dinamika makroekonomi dan eskalasi geopolitik yang bakal memengaruhi kinerja industri dan pasar secara keseluruhan.

Salah satu faktor yang menarik perhatian pelaku industri pada semester II-2025 ini adalah dampak kebijakan tarif resiprokal dari Amerika Serikat (AS). Mukiat mengatakan, porsi ekspor Bridgestone Indonesia ke pasar AS tidak signifikan.

“Tapi yang kami khawatirkan adalah efek domino. Jika satu sektor kena, ini akan berdampak ke sektor-sektor lainnya. Ekspor kami sekarang ini tidak terlalu banyak. Namun, jika tarif ini tidak terjadi, ke depan kami bisa lebih mengoptimalkan ekspor ke AS,” ungkap Mukiat, Selasa (15/7).

Sebagai informasi, ekspor Bridgestone telah menjangkau lebih dari 70 negara. Meski begitu, pasar ekspor berkontribusi sekitar 25% terhadap total penjualan. Sementara itu, sekitar 75% penjualan Bridgestone Indonesia masih mengandalkan pasar domestik.

Kinerja Semester I dan Harapan di Semester II untuk Industri Ban

Oleh karena itu, Bridgestone berharap pada semester II-2025 ini ada perbaikan dari sisi pertumbuhan ekonomi, daya beli dan konsumsi, serta penjualan otomotif di dalam negeri. “Kami akan tetap fokus meluncurkan produk-produk baru. Ini termasuk dari sisi teknologi sesuai dengan Komitmen E8 (komitmen keberlanjutan) Bridgestone global, termasuk di Indonesia,” ujar Mukiat.

Berkaca dari kinerja semester I-2025, Mukiat memberikan gambaran. Penjualan ban ke segmen kendaraan penumpang atau kategori mobil kecil (consumer product) masih mampu tumbuh sekitar 5%. Namun, untuk segmen komersial, Mukiat mencatat penjualan pada semester pertama masih 5% – 7% lebih rendah dari target.

Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk perlambatan permintaan dari segmen pertambangan batubara dan bus. Di sisi lain, Mukiat juga menyoroti penurunan penjualan pada sektor otomotif.

Mukiat berharap pemerintah bisa menerbitkan kebijakan, termasuk pemberian insentif. Kebijakan ini dapat kembali menggairahkan pertumbuhan industri dan konsumsi. “Secara peluang, kami harapkan semester kedua ini ekonomi Indonesia lebih baik. Pemerintah bisa lebih menstimulasi pasar,” ungkap Mukiat.

Mukiat berharap penurunan penjualan otomotif hanya terjadi sementara. Sebab, potensi pertumbuhan industri dan pasar otomotif di Indonesia masih sangat besar. Saat ini, peluang masih datang dari segmen after market atau penggantian ban.

Potensi lainnya adalah segmen pabrikan atau Original Equipment Manufacturer (OEM), serta peluang dari pertumbuhan kendaraan listrik alias Electric Vehicle (EV). “Kami juga akan lebih memperlebar jaringan, masuk ke sub-urban area, kota-kota kecil, sehingga bisa lebih memperkenalkan Bridgestone,” tandas Mukiat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Diduga Lakukan Gestur Tak Senonoh di TikTok, Anggota DPR Prana Putra Sohe Klarifikasi ke MKD

Diduga Lakukan Gestur Tak Senonoh di TikTok, Anggota DPR Prana Putra Sohe Klarifikasi ke MKD

Nathan Tjoe-A-On Dikabarkan Merapat ke Lyngby Boldklub, Netizen Indonesia Serbu Instagram Klub Denmark

Nathan Tjoe-A-On Dikabarkan Merapat ke Lyngby Boldklub, Netizen Indonesia Serbu Instagram Klub Denmark

Telkom Perkuat Talenta Digital Indonesia: Gelar Kelas Cybersecurity dan AI Bareng F5 & IBM

Telkom Perkuat Talenta Digital Indonesia: Gelar Kelas Cybersecurity dan AI Bareng F5 & IBM

Mees Hilgers Hengkang dari FC Twente: Cari Tantangan Baru, Dipantau Klub Eropa

Mees Hilgers Hengkang dari FC Twente: Cari Tantangan Baru, Dipantau Klub Eropa

Yotsakorn Burapha: Bomber Thailand Ingin Balas Dendam pada Indonesia di SEA Games 2025

Yotsakorn Burapha: Bomber Thailand Ingin Balas Dendam pada Indonesia di SEA Games 2025

Timnas U-23 Malaysia Takluk 0-2 dari Filipina di Piala AFF U-23 2025

Timnas U-23 Malaysia Takluk 0-2 dari Filipina di Piala AFF U-23 2025