Semakin hari, variasi tontonan drama semakin beragam. Mulai dari genre ringan seperti komedi, romantis, hingga berat seperti drama dan kriminal. Saat ini, beberapa rekomendasi drama viu Indonesia dan Korea Selatan tengah banyak diperbincangkan. Ini karena pendekatan cerita mereka yang relevan dengan generasi muda. Drama-drama tersebut mengangkat banyak isu, mulai dari pengkhianatan di dunia kerja hingga fitnah viral di sekolah. Semuanya terkemas dalam cerita kuat, akting menyentuh, serta pesan sosial yang relevan.
Berikut ini ada rekomendasi lima drama anak muda, baik dari Indonesia atau Korea Selatan, yang bisa Anda saksikan di Viu:
Masa SMA seharusnya menjadi waktu penuh kebahagiaan, pencarian jati diri, dan pengalaman pertama dalam hidup. Tapi bagi Se Hoon, satu momen kesalahpahaman menjadikannya bahan gosip satu sekolah. Ini semua karena dirinya salah memakai celana dalam. Se Hoon dituduh melakukan pelecehan di bus. Tuduhan itu tidak berdasar. Namun, video kejadian yang tersebar di media sosial seolah menjadi bukti tak terbantahkan.
Dalam upayanya memperbaiki reputasi dan bertahan dari tekanan sosial yang semakin menggila, Se Hoon mengambil langkah tak biasa. Ia mencalonkan diri sebagai wakil ketua OSIS. Dengan ikut pemilihan OSIS, Se Hoon mencoba merebut kembali kendali atas narasi tentang dirinya. Namun, perjalanan ini tidak mudah. Di tengah kampanye, ia harus menghadapi mantan rekan satu visi, Won Dae (Choi Woo Sung), yang berubah menjadi lawan terbesarnya. I Am A Running Mate menggambarkan, betapa cepatnya reputasi hancur hanya karena satu potong narasi yang viral. Tidak ada ruang bagi Se Hoon untuk klarifikasi dan membela diri. Dirinya harus mencari cara membersihkan namanya.
Bagi banyak anak muda, hidup terasa seperti ujian yang tidak ada habisnya. Mulai dari tugas kuliah yang menumpuk, tekanan keluarga, sampai hubungan percintaan yang membuat hati lelah. Karakter K dalam The First Night with the Duke menggambarkan realitas ini. K adalah seorang mahasiswa yang terus tersudut oleh situasi dan fitnah, tanpa mendapatkan tempat untuk merasa aman.
Maka, ketika K tiba-tiba masuk ke dunia webtoon dan terbangun sebagai bangsawan yang dihormati, seperti sebuah harapan dari semua pelarian yang ada saat ini. Transisi K dari dunia nyata ke dunia fiksi sebagai Cha Sun Chaek punya daya tarik emosional yang kuat. Sun Chaek tetap punya sisi ceroboh dan ceplas-ceplos, tapi justru itu yang membuatnya dicintai oleh orang-orang di dunia barunya. The First Night with the Duke mengingatkan bahwa tidak apa-apa kalau kita ingin sebentar menjauh dari dunia nyata.
Aurel (diperankan oleh Megan Domani) tidak pernah diminta lebih dari sekadar menemani makan malam, mengobrol, dan mengisi kekosongan seorang pria yang usianya jauh di atasnya. Tidak ada permintaan yang melanggar batas fisik, namun hal itu tidak membuat hatinya tenang. Ia tidak sedang mencari kemewahan atau perlindungan, ia hanya butuh bertahan.
Hubungan itu, meskipun tanpa sentuhan, menimbulkan luka batin yang dalam karena ia tahu semua ini bukan dari kehendaknya. Rasa bersalah itu juga tumbuh karena dunia seolah memaksanya untuk merasa demikian.
Saat seseorang menanyakan lebih sakit mana, pacar mengkhianati atau bos mengkhianati, jawabannya mungkin tidak semudah yang kita kira. Dalam drama Second Shot at Love, Han Geum Ju yang Choi Sooyoung SNSD perankan, mengalaminya sekaligus.
Drama ini tidak hanya membicarakan cinta kedua, tetapi juga menghadirkan keberanian untuk mencintai diri sendiri melalui kesempatan kedua. Perjalanan Geum Ju tidak sempurna, justru penuh keputusan yang menyakitkan. Tapi itu membuat ceritanya jadi begitu kuat, karena kita tahu, dia bukan berjuang karena tidak punya pilihan, tapi karena dia memilih untuk tetap hidup dengan utuh.
Kadang kita datang ke kantor, duduk di meja, buka laptop, tapi hati rasanya kosong. Tubuh bekerja, tapi jiwa hanya numpang lewat. Oh My Ghost Clients menggambarkan hal itu, dengan kehadiran hantu-hantu pekerja yang mewakili kita yang terus bertahan walaupun sudah lelah.
Di balik amarah dan trauma para hantu, muncul sosok pengacara yang rapuh tapi manusiawi. Noh Mu Jin (Jung Kyung Ho) bukan pengacara yang gagah berani sejak awal, karena ia penuh penyesalan, pernah membuat kesalahan besar, dan sempat kehilangan arah. Tapi dari keterpurukan itu, ia memilih mendengarkan dan menemani mereka yang sudah tak bisa bersuara.