F1: The Movie, sebuah produksi besar dari Apple Original Films dan Warner Bros., sukses meraup $55,6 juta di Amerika Utara dan $88,4 juta dari pasar internasional. Total global mencapai $144 juta, menjadikannya debut global tertinggi dalam karier Brad Pitt. Mengungguli World War Z yang menghasilkan $112 juta saat rilis awal.
Film ini merupakan langkah besar pertama Apple di bioskop setelah kegagalan mahal Killers of the Flower Moon dan Napoleon. Kali ini, Apple tak tanggung-tanggung dengan menggandeng sutradara Top Gun: Maverick Joseph Kosinski, produser veteran Jerry Bruckheimer, serta bintang F1 dunia Lewis Hamilton sebagai produser.
Film ini juga menjadi penguasa layar Imax selama dua pekan ke depan hingga ‘Superman’ tayang. Imax menyumbang $27,7 juta, hampir 20% dari total pendapatan global. Dengan skor A dari CinemaScore dan respons kritikus yang sangat positif, F1 diproyeksikan akan bertahan lama di tangga box office.
“Ini adalah kemenangan telak bagi Apple dan Warner Bros. F1: The Movie menampilkan kampanye marketing luar biasa yang benar-benar membuahkan hasil,” ungkap analis Comscore, Paul Dergarabedian.
Meskipun sukses besar, F1: The Movie datang dengan harga mahal: biaya produksi mencapai $200–300 juta sebelum pemasaran. Namun, Apple memiliki model bisnis berbeda dari studio tradisional—lebih menekankan ekosistem langganan dan pencitraan global daripada laba langsung.
Kisah film ini mengikuti seorang mantan pembalap F1 (Brad Pitt) yang kembali ke lintasan untuk membimbing pembalap muda (Damson Idris). Dengan Javier Bardem sebagai pemilik tim yang ambisius. Film ini mendukung skor ikonik dari Hans Zimmer, memadukan drama manusia, adrenalin balapan, dan sinematografi premium.
Berbanding terbalik, M3GAN 2.0 dari Blumhouse dan Atomic Monster hanya mencatat $10,2 juta di AS. Angka ini bahkan gagal menembus proyeksi terendahnya $20 juta. Secara global, film ini hanya mengumpulkan $17,2 juta—hasil yang mengecewakan untuk sekuel dari film horor sukses besar yang debutnya mencapai $30,4 juta dua tahun lalu.
Dengan anggaran $25 juta (naik dari $12 juta di film pertama), M3GAN 2.0 gagal mengulang keajaiban. Banyak penonton menyebut sekuel ini terlalu condong ke fiksi ilmiah dan kehilangan nuansa horor khas M3GAN. Bahkan, kritikus menganggap karakternya terlalu mirip Terminator.
“Salah satu penyebabnya mungkin adalah jarak emosional. Sekuel ini lebih berat ke aksi dan sci-fi, bukan horror psychological seperti yang membuat film pertamanya menonjol,” tulis salah satu kritikus.
Di luar dua film tersebut, Universal tetap bisa tersenyum dengan How to Train Your Dragon (live-action) yang sudah menembus $454 juta global dalam tiga minggu. Di sisi lain, Pixar dan Disney masih mengalami kesulitan dengan Elio. Film ini turun 50% di akhir pekan keduanya dengan hanya memperoleh $10,7 juta, menghasilkan total $72 juta global sejauh ini dari anggaran $150 juta.
Tak hanya itu, Sony juga mengalami penurunan tajam dengan 28 Years Later, hanya menambah $9,7 juta di minggu kedua dan total $100 juta secara global—meskipun jauh lebih tinggi dari film pertamanya.
Sementara itu, Lilo & Stitch (live-action) justru menjadi kejutan besar bagi Disney. Dengan pendapatan domestik melampaui $400 juta dan global $946 juta. Menjadikannya salah satu film tersukses tahun ini setelah Minecraft: The Movie.