Indonesia kembali akan mengalami Fenomena Hari Tanpa Bayangan yang berlangsung mulai 20 Februari hingga awal April 2025. Peristiwa ini terjadi ketika Matahari berada tepat di atas kepala, menyebabkan bayangan benda tegak seolah-olah menghilang.
Fenomena ini disebut juga sebagai kulminasi utama, yang merupakan bagian dari gerak semu harian Matahari akibat kemiringan sumbu rotasi Bumi terhadap bidang revolusi Matahari.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena ini terjadi ketika deklinasi Matahari sama dengan lintang geografis pengamat, yang menyebabkan Matahari berada tepat di titik zenit atau paling tinggi di langit.
Saat momen ini terjadi, bayangan benda tegak akan menghilang, karena bertumpuk dengan objek itu sendiri. Itulah mengapa peristiwa ini disebut sebagai Hari Tanpa Bayangan.
Di Indonesia, kulminasi utama terjadi dua kali dalam setahun, yaitu sekitar Maret-April dan September-Oktober.
✅ Kota Pontianak (Khatulistiwa):
✅ Jakarta:
✅ Sabang, Aceh:
✅ Baa, Nusa Tenggara Timur:
Perubahan jadwal ini tergantung lintang geografis kota, di mana semakin dekat dengan garis khatulistiwa, fenomena ini akan terjadi lebih awal.
Fenomena ini bisa diamati secara langsung tanpa alat bantu, cukup dengan menggunakan benda tegak seperti:
✅ Tiang bendera
✅ Botol air mineral
✅ Payung
✅ Tongkat
Pada saat kulminasi utama terjadi, bayangan benda-benda tersebut akan benar-benar menghilang di bawahnya.
Tips Pengamatan:
🔸 Fenomena Hari Tanpa Bayangan adalah peristiwa di mana Matahari tepat berada di atas kepala sehingga bayangan benda tegak menghilang.
🔸 Terjadi dua kali setahun di Indonesia, yakni Februari-April dan September-Oktober.
🔸 Tidak berbahaya dan bisa diamati langsung tanpa alat bantu khusus.
🔸 Waktu terjadinya berbeda di tiap kota, bergantung pada lintang geografis masing-masing wilayah.
Bagi Anda yang penasaran, jangan lupa catat tanggalnya dan amati fenomena unik ini di daerah Anda!