Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Indonesia: Kulminasi Utama Matahari 2025

gambar : pixabay

Indonesia kembali akan mengalami Fenomena Hari Tanpa Bayangan yang berlangsung mulai 20 Februari hingga awal April 2025. Peristiwa ini terjadi ketika Matahari berada tepat di atas kepala, menyebabkan bayangan benda tegak seolah-olah menghilang.

Fenomena ini disebut juga sebagai kulminasi utama, yang merupakan bagian dari gerak semu harian Matahari akibat kemiringan sumbu rotasi Bumi terhadap bidang revolusi Matahari.

Apa Itu Fenomena Hari Tanpa Bayangan?

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena ini terjadi ketika deklinasi Matahari sama dengan lintang geografis pengamat, yang menyebabkan Matahari berada tepat di titik zenit atau paling tinggi di langit.

Saat momen ini terjadi, bayangan benda tegak akan menghilang, karena bertumpuk dengan objek itu sendiri. Itulah mengapa peristiwa ini disebut sebagai Hari Tanpa Bayangan.

Kenapa Bisa Terjadi?

  • Bumi tidak berotasi sejajar dengan bidang ekliptika, melainkan memiliki kemiringan 23,5 derajat.
  • Akibatnya, posisi Matahari dari sudut pandang Bumi berubah sepanjang tahun, bergerak antara 23,5° LU hingga 23,5° LS.
  • Di daerah khatulistiwa, fenomena ini terjadi dua kali dalam setahun karena perubahan posisi Matahari dalam siklus tahunan.

Jadwal Hari Tanpa Bayangan di Indonesia 2025

Di Indonesia, kulminasi utama terjadi dua kali dalam setahun, yaitu sekitar Maret-April dan September-Oktober.

Jadwal Penting di Beberapa Kota:

Kota Pontianak (Khatulistiwa):

  • 20 Maret 2025 pukul 11.50 WIB
  • 23 September 2025 pukul 11.35 WIB

Jakarta:

  • 4 Maret 2025 pukul 12.04 WIB
  • 9 Oktober 2025 pukul 11.39 WIB

Sabang, Aceh:

  • 4 April 2025 (awal periode pertama)
  • 7 September 2025 (awal periode kedua)

Baa, Nusa Tenggara Timur:

  • 20 Februari 2025 (awal periode pertama)
  • 21 Oktober 2025 (awal periode kedua)

Perubahan jadwal ini tergantung lintang geografis kota, di mana semakin dekat dengan garis khatulistiwa, fenomena ini akan terjadi lebih awal.

Bagaimana Cara Mengamati Hari Tanpa Bayangan?

Fenomena ini bisa diamati secara langsung tanpa alat bantu, cukup dengan menggunakan benda tegak seperti:
✅ Tiang bendera
✅ Botol air mineral
✅ Payung
✅ Tongkat

Pada saat kulminasi utama terjadi, bayangan benda-benda tersebut akan benar-benar menghilang di bawahnya.

Tips Pengamatan:

  1. Pilih lokasi terbuka dengan permukaan rata dan minim penghalang.
  2. Gunakan benda tegak lurus untuk melihat efek bayangan menghilang.
  3. Catat waktu kulminasi utama di kotamu agar tidak melewatkan momen langka ini.

Kesimpulan

🔸 Fenomena Hari Tanpa Bayangan adalah peristiwa di mana Matahari tepat berada di atas kepala sehingga bayangan benda tegak menghilang.
🔸 Terjadi dua kali setahun di Indonesia, yakni Februari-April dan September-Oktober.
🔸 Tidak berbahaya dan bisa diamati langsung tanpa alat bantu khusus.
🔸 Waktu terjadinya berbeda di tiap kota, bergantung pada lintang geografis masing-masing wilayah.

Bagi Anda yang penasaran, jangan lupa catat tanggalnya dan amati fenomena unik ini di daerah Anda!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Autophagy: Mengapa Puasa Bisa Memperpanjang Umur

Autophagy: Mengapa Puasa Bisa Memperpanjang Umur

Beda Maag dan Asam Lambung: Kenali Gejala dan Penanganannya

Beda Maag dan Asam Lambung: Kenali Gejala dan Penanganannya

Badan Sungai yang Berubah-Ubah: Dampak bagi Permukiman

Badan Sungai yang Berubah-Ubah: Dampak bagi Permukiman

Superyacht Bertenaga Nuklir Thor: Terobosan Industri Pelayaran

Superyacht Bertenaga Nuklir Thor: Terobosan Industri Pelayaran

Cegah Osteoporosis: Hindari Makanan yang Menghambat Penyerapan Kalsium

Cegah Osteoporosis: Hindari Makanan yang Menghambat Penyerapan Kalsium

Waspadai Makanan Penghambat Penyerapan Kalsium

Waspadai Makanan Penghambat Penyerapan Kalsium