Serangan Phishing Selama Mudik Lebaran: Tips Aman untuk Masyarakat

foto: istock

Musim mudik lebaran, ketika mobilitas masyarakat meningkat, membuka celah bagi pelaku kejahatan siber untuk melakukan serangan phishing. Panji Wasmana, National Technology Officer Microsoft Indonesia, mengingatkan bahwa pada masa liburan, transaksi digital meningkat sementara kewaspadaan digital cenderung menurun. “Pelaku kejahatan siber sering memanfaatkan rasa percaya individu dan organisasi terhadap travel agency populer untuk mencuri data,” ujarnya dalam keterangannya, Jumat (21/1).

Pentingnya Waspada Selama Liburan

“Dengan mengenali pola serangan phishing dan mengambil langkah-langkah pelindungan, kita bisa mengurangi tingkat keberhasilan serangan, menjaga data, serta melindungi dunia digital kita. Mari, tetap waspada selama musim mudik,” lanjut Panji.

Lembaga Konsumen Digital Indonesia mencatatkan peningkatan jumlah laporan kasus phishing di dalam negeri sebesar 30 persen selama bulan Ramadan, terutama menjelang Lebaran, dibandingkan bulan-bulan lainnya. Situasi ini mirip dengan yang terjadi secara global sejak akhir 2024, saat menjelang puncak musim bepergian. Pada waktu tersebut, serangan phishing yang menyamar sebagai agen perjalanan online dan menargetkan organisasi di industri perhotelan marak bermunculan.

Teknik Serangan Phishing yang Marak

Berdasarkan Microsoft Threat Intelligence, serangan phishing ini menggunakan teknik ClickFix untuk mencuri kredensial pengguna melalui halaman login palsu dan CAPTCHA yang tampak meyakinkan. Serangan phishing ini masih berlangsung hingga Februari 2025 di berbagai wilayah, termasuk Asia Tenggara. Microsoft menyebut serangan phishing yang terjadi sejak Desember 2024 sebagai Storm-1865, yaitu serangkaian aktivitas terkait serangan phishing yang mengarah pada pencurian data pembayaran dan transaksi tipuan.

Serangan phishing ini dapat berlangsung dalam beberapa tahap. Pada contoh serangan yang menargetkan organisasi di sektor perhotelan, ada beberapa pola yang terjadi. Pertama, hotel dan mitra bisnis menerima email palsu yang berpura-pura berasal dari platform pemesanan. Email tersebut meminta karyawan untuk memperbarui akun, memverifikasi transaksi, mengonfirmasi reservasi, atau segera menanggapi keluhan dan ulasan tamu untuk menjaga reputasi perusahaan.

Email ini menyisipkan tautan atau lampiran PDF yang mengarahkan pengguna ke halaman login palsu. Untuk meningkatkan kredibilitas, halaman ini juga menampilkan CAPTCHA palsu, yang memberi ilusi bahwa pengguna sedang melakukan verifikasi tambahan. Selanjutnya, teknik ClickFix menginstruksikan korban untuk menjalankan perintah tertentu di komputer mereka, yang tanpa disadari akan mengunduh malware pencuri data serta memberi akses kepada peretas untuk melakukan transaksi tidak sah.

Tips Menghindari Phishing Saat Mudik

Pemudik dan wisatawan harus meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati saat menerima komunikasi yang mengatasnamakan hotel atau layanan travel mereka. Berikut adalah sejumlah tips untuk menghindari praktik phishing selama Lebaran Idulfitri 2025/1446 Hijriah:

  • Pastikan hanya berkomunikasi dengan akun resmi hotel atau agen perjalanan. Cek domain email pengirim dan pastikan sesuai dengan domain resmi penyedia layanan.
  • Gunakan jaringan yang aman. Hindari login ke akun Anda melalui Wi-Fi publik atau tidak terenkripsi untuk mencegah serangan perantara (man-in-the-middle).
  • Periksa alamat email pengirim. Waspadai tanda “[External]” pada email masuk dan domain yang tampak mencurigakan. Khususnya email yang mendesak pengguna untuk segera bertindak bisa jadi phishing.
  • Verifikasi melalui situs resmi. Jika menerima email mencurigakan yang meminta login atau pembayaran, hindari mengklik tautan dan lakukan pengecekan langsung melalui situs web resmi layanan tersebut. Jangan lupa untuk mengarahkan kursor ke tautan tersebut sebelum mengklik apapun; jika URL tampak mencurigakan atau berbeda dari yang seharusnya, sebaiknya tidak diklik.

Kesimpulan

Dengan meningkatnya serangan phishing selama musim mudik, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan menerapkan langkah-langkah perlindungan yang tepat. Dengan cara ini, kita dapat menjaga keamanan data pribadi dan melindungi diri dari potensi ancaman siber.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Aplikasi Pantau Lalu Lintas Mudik Lebaran 2025: Solusi Cerdas untuk Perjalanan Lancar

Aplikasi Pantau Lalu Lintas Mudik Lebaran 2025: Solusi Cerdas untuk Perjalanan Lancar

Aturan Baru untuk Turis Asing di Bali: Tindakan Tegas untuk Pariwisata Berbudaya

Aturan Baru untuk Turis Asing di Bali: Tindakan Tegas untuk Pariwisata Berbudaya

Menguak Fenomena Ormas Minta THR: Apa Kata Negara?

Menguak Fenomena Ormas Minta THR: Apa Kata Negara?

Arus Mudik Lebaran: Korlantas Polri Catat Pergeseran Waktu Sejak H-10

Arus Mudik Lebaran: Korlantas Polri Catat Pergeseran Waktu Sejak H-10

Percepatan Teknologi Pengolahan Sampah: Komitmen Menteri Lingkungan Hidup

Percepatan Teknologi Pengolahan Sampah: Komitmen Menteri Lingkungan Hidup

Insiden Ilmuwan Antartika: Krisis Mental di Pangkalan Riset

Insiden Ilmuwan Antartika: Krisis Mental di Pangkalan Riset